Samsul (40), sopir keluarga mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa (23) diduga dibunuh polisi Probolinggo mengungkap bahwa terduga pelaku sempat hadir di rumah sakit saat evakuasi. Dia mengaku saat itu berada di rumah sakit.
Sopir yang juga orang kepercayaan ayah korban, H Ramlan (65) itu mengatakan pada saat di rumah sakit itu dirinya sempat melihat sosok AS, polisi Probolinggo terduga pelaku pembunuh Faradilah.
Menurutnya AS saat itu datang seorang diri dan sempat masuk ke kamar jenazah namun tidak membuka kantong mayat. Dia sebutkan juga bahwa AS saat itu memakai baju berwarna putih.
"Pelaku pakai kaos putih," tutur Samsul saat ditemui di rumah duka di Dusun Taman, Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Probolinggo, Rabu (17/12/2025).
Dalam keterangannya, Samsul juga mengungkap adanya hubungan tidak harmonis antara dirinya dan terduga pelaku AS. Menurutnya, sejak awal bekerja sebagai sopir travel sekaligus sopir pribadi, ia kerap dimusuhi oleh pelaku.
"Saya sering mengantar Fara ke kos karena dia kuliah di UMM Malang, semester 2 Prodi Hukum. Sejak saya kerja di sini, saya sudah dimusuhi sama pelaku," katanya.
Diketahui, terduga pelaku telah menikah lebih dari 4 tahun dengan Husnawiyah, kakak korban dan telah memiliki seorang anak. Bahkan, istri pelaku saat ini disebut tengah hamil muda.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman kasus dan menunggu hasil visum resmi untuk mengungkap secara terang penyebab kematian Faradila Amalia Najwa. Keluarga berharap pelaku segera dihukum setimpal atas perbuatannya.
Sebelumnya, Faradila Amalia Najwa (23) ditemukan di sungai Wonorejo, Pasuruan, pada Selasa pagi, Samsul yang segera datang ke TKP di Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Pasuruan.
Samsul yang hadir di TKP penemuan menangkap sejumlah kejanggalan. Salah satunya ketika dia melihat kondisi jenazah korban di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
"Waktu saya lihat di kamar jenazah, kepala korban sampai pipi sebelah kanan penuh lumpur. Tapi helm yang dipakai korban itu sama sekali tidak ada lumpurnya," ujar Samsul kepada wartawan.
Dia mengaitkan dengan apa yang ditemukan di kos Faradila. Samsul mengaku setelah dari rumah sakit dirinya sempat ikut hingga ke kos Fara di dekat Kampus UMM dan mendapati sepeda motor dan helm korban masih berada di sana.
"Itu yang melekat bukan helmnya Fara. Berarti helm itu baru dipakaikan oleh pelaku. Mungkin itu cuma untuk alibi, buat mengelabui saja. Saya tahu, soalnya motornya kan ada di kos itu. Waktu saya dari rumah sakit bareng polisi dari reskrim, langsung ke kos, sepeda motor sama helmnya itu ada," kata Samsul.
Samsul juga sempat melihat langsung situasi tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar lokasi penemuan jasad. Ia menyebut polisi mendapati bekas roda mobil Mitsubishi Triton warna merah dop yang mengarah pada dugaan pelaku sempat memutar balik kendaraan ke arah Malang.
"Di TKP itu mobil Mistsubishi Triton yang dipakai pelaku dibelikan oleh mertuanya ada bekas rodanya. Dia putar balik ke arah Malang. Informasinya, yang A1 itu sekitar jam 4 sore," jelas Samsul.
Simak Video "Video: Polisi Probolinggo Resmi Tersangka Pembunuh Mahasiswi UMM"
(irb/dpe)