Setelah sempat saling memaafkan, konflik antara eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim dan tetangganya Sahara kembali memanas. Yai Mim menegaskan siap 'menabuh genderang perang' dan memilih menempuh jalur hukum, sementara penyidik Polresta Malang Kota mulai memeriksa laporannya terkait dugaan pelanggaran UU ITE.
Yai Mim mengatakan, langkah ini merupakan balasan karena dirinya lebih dulu dilaporkan ke polisi oleh Sahara.
"Dia (Sahara) sudah minta maaf, aku juga sudah minta maaf, sudah saya maafkan. Tapi saya serahkan ke lawyer (kuasa hukum) saya. Saya katakan pada dia (kuasa hukum saya), jangan mundur, lanjut!" ujar Yai Mim kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
"Target perang adalah menang atau tidak kalah. Pasukan saya dalam rangka perang melawan Sahara," sambung Yai Mim.
Menurut Yai Mim, dirinya bersama tim kuasa hukum tidak akan mundur sedikit pun menghadapi Sahara dan sejumlah orang yang telah menyudutkannya. Genderang perlawanan ini, kata dia, tidak akan berhenti sampai ia mendapatkan kemenangan.
"Kenapa? karena Sahara memukul genderang perang, saya pun memukul genderang perang, saya tunjuk panglima perang (kuasa hukum). Hanya dua, menang atau tidak kalah," tegasnya.
Yai Mim mengaku bersama tim kuasa hukumnya telah menyiapkan langkah-langkah hukum agar tujuan memenangkan "peperangan" ini tercapai.
Sebelumnya, Yai Mim menyatakan telah memaafkan Sahara, suami, dan orang-orang yang sempat memprovokasi hingga menyudutkannya. Bahkan seluruh orang-orang di sekelilingnya juga sudah dimaafkan. Namun, bagi Yai Mim, mereka tidak perlu meminta maaf karena menurutnya kebenaran yang diklaim masing-masing bersifat relatif.
"Semua saya maafkan. Menurut saya mereka tidak salah, Sahara dan sebagainya itu kebenaran menurut subjek mereka masing-masing," ujar Yai Mim.
"Mereka merasa benar, saya menghormati, tapi apakah itu nanti benar atau tidak itu urusannya Agustian Siagian (kuasa hukumnya)," pungkasnya.
Simak Video " Video: Eks Dosen UIN Malang yang Viral Cekcok dengan Tetangga Buka Suara"
(irb/hil)