Babak Baru Genderang Perang Yai Mim Vs Sahara

Babak Baru Genderang Perang Yai Mim Vs Sahara

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 07 Okt 2025 13:36 WIB
Imam Muslimin, dosen UIN Malang yang viral penuh drama saat cekcok dengan tetangga.
Eks dosen UIN Malang Yai Mim (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Sempat saling memaafkan, kini kasus eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Imam Muslimin alias Yai Mim dengan tetangganya, Sahara memasuki babak baru. Yai Mim menegaskan akan menabuh genderang perang.

Yai Mim memilih jalan perlawanan dengan menyatakan tak akan mundur sedikit pun menghadapi Sahara. Termasuk, soal proses hukum yang telah dilaporkannya ke Polresta Malang Kota.

Yai Mim mengatakan, langkah ini merupakan balasan karena dirinya lebih dulu dilaporkan ke polisi oleh Sahara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Sahara) sudah minta maaf, aku juga sudah minta maaf, sudah saya maafkan. Tapi saya serahkan ke lawyer (kuasa hukum) saya. Saya katakan pada dia (kuasa hukum saya), jangan mundur, lanjut!" ujar Yai Mim kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

ADVERTISEMENT

"Target perang adalah menang atau tidak kalah. Pasukan saya dalam rangka perang melawan Sahara," sambung Yai Mim.

Yai Mim bersama tim kuasa hukum tak akan mundur sedikit pun menghadapi Sahara dan sejumlah orang yang telah menyudutkannya. Genderang perlawanan ini pun tak berhenti sampai dirinya mendapatkan kemenangan.

"Kenapa? karena Sahara memukul genderang perang, saya pun memukul genderang perang, saya tunjuk panglima perang (kuasa hukum). Hanya dua, menang atau tidak kalah," tegasnya.

Yai Mim mengaku bersama tim kuasa hukumnya telah menyiapkan langkah-langkah hukum. Agar tujuan memenangkan peperangan ini dapat tercapai.

Sebelumnya Yai Mim menyatakan telah memaafkan Sahara, suami, dan orang-orang yang yang sempat memprovokasi hingga menyudutkannya.

Bahkan seluruh orang-orang di sekelilingnya juga sudah dimaafkan. Tapi bagi Yai Mim, mereka termasuk Sahara dan Sofyan suaminya itu tidak perlu minta maaf. Sebab, kebenaran yang diklaim mereka disebut relatif. Dirinya menghormati Sahara dan Sofyan, yang mengklaim dirinya benar.

"Semua saya maafkan. Menurut saya mereka tidak salah, Sahara dan sebagainya itu kebenaran menurut subjek mereka masing-masing," ujar Yai Mim.

"Mereka merasa benar, saya menghormati, tapi apakah itu nanti benar atau tidak itu urusannya Agustian Siagian (kuasa hukumnya)," pungkasnya.

Konflik Yai Mim Vs Sahara diawali saat Yai Mim yang mewakafkan tanah depan rumahnya untuk jalan umum, protes kepada tetangganya Sahara, pemilik rental mobil yang kerap memarkir mobilnya di depan rumah Yai Mim. Hal ini membuat Yai Mim kerap kesulitan mengeluarkan mobil untuk beraktivitas.

Konflik ini pun berkepanjangan hingga Sahara memviralkan aksi Yai Mim yang gulung-gulung di tanah hingga berpura-pura stroke. Aksi itu terjadi saat Yai Mim mendapatkan intimidasi dari Sahara dan seorang lainnya.

Sahara dan Yai Mim pun akhirnya saling lapor ke Polresta Malang Kota. Buntut panjangnya, Yai Mim juga sempat diusir dari lingkungan tempat tinggalnya. Terungkap bahwa pengusiran ini merupakan akal-akalan Ketua RT, RW yang bersekongkol dengan Sahara.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads