Viral Food Vlogger Surabaya Jadi Korban Kekerasan Saat Review Makanan

Viral Food Vlogger Surabaya Jadi Korban Kekerasan Saat Review Makanan

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 28 Agu 2025 11:45 WIB
Viral food vlogger di Surabaya diduga jadi korban kekerasan ketika review makanan
Viral food vlogger di Surabaya diduga jadi korban kekerasan ketika review makanan/Foto: Istimewa
Surabaya -

Viral di media sosial food vlogger berinisial J (30) diduga menjadi korban kekerasan saat me-review makanan di Jalan Kutisari Selatan, Surabaya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/8) malam.

Food vlogger tersebut menceritakan bahwa ia dihampiri oleh dua orang warga sekitar, kemudian tiba-tiba dianiaya. Peristiwa tersebut terjadi ketika dirinya membuat konten review makanan yakni tahu gimbal di kawasan itu.

"Tujuannya saya itu untuk dipromosikan. Saya mau bikin konten istilahnya. Kan kebetulan saya juga konten kreator di situ. Nah, itu saya sudah video, sudah izin," ujar J, Kamis (27/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan, dirinya sudah meminta izin kepada pedagang tahu gimbal di Jalan Kutisari Selatan untuk merekam konten video.

ADVERTISEMENT

Kemudian, J kembali ke mobilnya yang terparkir di seberang jalan untuk mengambil uang tunai dan membayar tahu gimbal tersebut. Namun tiba-tiba saat di mobil, ia didatangi satu orang.

Orang tersebut menegur J dan menanyakan tujuannya merekam video sehingga sempat terjadi adu mulut.

"Tiba-tiba saya ditegur sama satu orang pertamanya dulu. Ditegur, lalu ditanyain, 'Kamu video-video apa?'. 'Loh, saya video yang jualan ini, Bapaknya ini siapa?' Saya bilang gitu. Nah, terus orangnya sempat cekcok, orangnya kayak enggak terima gitu," tuturnya.

Lalu orang yang tidak dikenalnya itu meminta ponsel J dengan dalih ingin melihat video yang direkam.

"Saya enggak mau karena ini kan privasi saya. Karena saya sudah bilang, saya tidak video bapaknya, saya tidak video bapak sama sekali. Maksudnya saya tidak video orang itu yang marah-marah," jelasnya.

Tak berhenti di sana, korban mengatakan bahwa ada satu orang yang diduga temannya ikut mendatanginya dan ikut adu mulut. Kemudian salah satu dari mereka diduga menampar wajahnya.

"Terus dia emosi nampar wajah saya. istilahnya nempeleng wajah saya gitu loh," katanya.

Korban pun menduga bahwa kedua orang tidak dikenal itu adalah warga sekitar, sebab mereka sempat mengaku sebagai petugas keamanan.

"Saya tidak tahu ya untuk masalah di daerah situ itu apakah preman atau memang gimana tapi mereka mengakui kalau mereka keamanan, tim keamanan di daerah sana," bebernya.

Penjual tahu gimbal yang dagangannya di-review oleh korban pun bahkan sempat ikut jadi sasaran amukan ketika berusaha melerai.

"Kebetulan penjual tahu gimbalnya bukan warga sekitar sana. Jadi dia itu juga baru menempati daerah sana itu 1 minggu," tambah korban.

Korban telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Kapolsek Tenggilis Mejoyo AKP Prastya Yana Wisesa menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah memeriksa kedua terduga pelaku dalam peristiwa tersebut.

"Kejadian terjadi Selasa (26/8) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Jadi ini lagi proses pemeriksaan juga. Jadi kita periksa terduga pelakunya," ujar Yana.

Ia membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi saat korban merekam suasana warung serta jalan menuju lokasi kuliner. Lantas dua terduga pelaku yang berada di sekitar warung emosi diduga karena merasa wajahnya ikut terekam.

Korban sendiri telah menjelaskan bahwa tujuannya merekam yakni untuk membuat konten kuliner. Namun terjadi cekcok hingga berujung pemukulan oleh salah satu terlapor kepada korban. Hal itu diduga karena korban tidak mau menunjukkan hasil rekamannya.

"Korban sempat kembali ke mobil sambil membawa makanan pesanannya, tetapi kembali didatangi dan terjadi adu mulut. Saat itu korban mendapat pukulan. Hasil visum saat ini masih proses di RS Bhayangkara Polda Jatim," terang Yana.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: 57% Kasus Kekerasan Anak Terjadi di Rumah, 27% Pelakunya Keluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads