Crime Story

Keji Keponakan di Magetan Bantai Bibinya Demi Menghapus Dosa-dosa

Amir Baihaqi - detikJatim
Jumat, 11 Jul 2025 15:13 WIB
Jenazah Karmi yang ditemukan tewas mengenaskan setelah dibantai suami dan keponakannya di rumahnya Kawedanan, Magetan (Foto: Sugeng Harianto)
Magetan -

Sabtu, 13 Januari 2018 siang, warga Dusun Gandek, Kelurahan Kawedanan, Magetan berkerumun di luar rumah milik Sudarto. Mereka tampak menyaksikan Sudarto dan Dwi Wahyuni Endraningtyas alias Yuni tengah dikeler polisi menuju mobil.

Paman dan keponakan itu diamankan tanpa perlawanan saat hendak dibawa ke Polsek Kawedanan untuk diperiksa terkait kematian Karmi (40), istri Sudarto yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya pada dini kemarin malam.

Polisi mengamankan Sudarto dan Yuni karena keduanya diketahui hilang saat Karmi ditemukan tewas bersimbah darah. Keduanya yang dicurigai sebagai pelaku kemudian pulang. Petugas yang mendapat laporan kepulangan mereka langsung mengamankannya.

Di kantor polisi, Sudarto dan Yuni memang mengakui sebagai pelaku. Tapi mereka kerap bicara melantur. Polisi yang curiga keduanya mengalami gangguan jiwa kemudian menyerahkan ke psikiater. Hasilnya, keduanya dinyatakan sehat secara mental.

Sudarto dan Yuni kemudian resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Karmi. Selama ini, Karmi tinggal bersama suami dan keponakannya itu. Sebab Yuni juga sudah dianggap sebagai guru spiritual bagi Sudarto.

Yuni kadang kerap mengajak Sudarto untuk melakukan penyucian ke sejumlah tempat keramat yang disebutnya sebagai Kalisuci. Itu kenapa, Sudarto selalu menurut dengan apa yang diperintahkan oleh keponakannya itu.

Yuni (pakaian ungu) saat diamankan petugas setelah membunuh bibinya, Karmi (Foto: Sugeng Harianto)

Termasuk menyuruh menghabisi istrinya sendiri dengan sadis pada Rabu, 10 Januari 2018 sekitar pukul 18.00 WIB. Tragedi itu bermula saat ketiganya tengah mengupas kacang di ruang tamu rumah bersama dua kerabatnya bernama Winarti dan Hanif Fani Muchsin.

Namun beberapa saat kemudian Karmi menarik nafas panjang dan menggeliat. Melihat hal itu, Yuni langsung bereaksi dan menyebut Karmi tengah kesurupan. Yuni lantas mencekik dengan tangan kanannya diikuti dengan mendorong dengan kuat hingga Karmi jatuh terlentang di lantai.

Sudarto yang panik lantas membantu memegangi tangan kiri dan kaki Karmi. Yuni kemudian kemudian menyuruh Bibit Winarti dan Hanif yang menyaksikan untuk berbalik menghadap tembok.

Karena masih meronta, Yuni selanjutnya menduduki tubuh dan menampar wajah Karmi berkali-kali. Sudarto yang berada di sampingnya kemudian disuruh Yuni mengambil baskom yang kemudian dipukulkan ke wajah Karmi.

"Loro-loro (sakit-sakit)," teriak Karmi berkali-kali saat dipukul Yuni dengan Baskom saat itu.




(auh/abq)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork