Seorang siswi kelas 3 SMA di Jombang dibunuh pacarnya bersama dua teman. Sebelum dihabisi, ternyata gadis asal Dusun/Desa Sebani, Sumobito, ini dicekoki minuman keras (miras), lalu diperkosa secara bergilir.
Pembunuh korban berjumlah tiga orang, yaitu Adiansyah Putra (18), pacar korban asal Desa Sembung, Perak, Jombang; Achmad Toriq (18), pelajar SMA asal Desa Klepek, Kunjang, Kediri; serta Lutfi Inahu (32), warga Desa/Kecamatan Kunjang, Kediri. Ketiganya ditangkap pada Rabu (12/2).
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra menjelaskan, korban lebih dulu dicekoki miras oleh ketiga tersangka di rumah Toriq pada Senin (10/2). Selanjutnya malam itu, mereka membawa korban ke persawahan Dusun/Desa Godong, Gudo, Jombang.
Di tempat inilah korban diperkosa secara bergilir oleh para pelaku. Saat itu korban melawan, sehingga dipukuli oleh ketiga tersangka. Akibatnya, korban mengalami pendarahan dalam perut dan luka akibat pukulan benda tumpul di keningnya.
Baca juga: 3 Pembunuh Siswi SMA di Jombang Tertangkap |
"Setelah diperkosa bergilir, korban tidak berdaya," jelasnya saat jumpa pers di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kamis (13/2/2025).
Setelah puas melampiaskan nafsu berahinya, Putra merampas sepeda motor Honda Vario dan ponsel milik korban. Dibantu dua temannya, Lutfi dan Toriq, ia membuang korban ke sungai di Desa Tugu, Purwoasri, Kediri.
"Korban dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak. Korban dibuang ke sungai dalam kondisi masih hidup," tandas Margono.
Mayat korban ditemukan warga di Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Megaluh, Jombang, pada Selasa (11/2) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Korban memakai sweater kuning dan celana panjang warna hitam.
Korban merupakan bungsu dari dua bersaudara pasangan Misman (59) dan mendiang Wiwit Indayati, warga Dusun/Desa Sebani, Sumobito, Jombang. Ibunya meninggal dunia sekitar 1 tahun lalu.
Sehari-hari, korban hanya tinggal dengan ayahnya. Sebab, kakak kandungnya, yang sudah berumah tangga, bekerja di Surabaya.
Gadis piatu ini keluar dari rumah pada Senin (10/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Ia pamit kepada ayahnya menemui seseorang untuk membeli barang atau cash on delivery (COD). Saat itu, korban membawa sepeda motor Honda Vario dan ponsel.
Karena anaknya itu tak kunjung pulang, Misman menelepon nomor ponsel korban sekitar pukul 20.00 WIB. Namun ponsel korban sudah tidak aktif. Selanjutnya, setiap jam Misman menghubungi ponsel korban meskipun hasilnya sama.
Ponsel korban baru aktif pada Selasa (11/2) dini hari sekitar pukul 00.30-01.00 WIB. Hanya, panggilan telepon dari Misman yang tersambung tidak pernah diangkat. Pagi tadi, ia mendapatkan informasi penemuan mayat dari medsos.
Keluarga korban pun bergegas ke RSUD Jombang setelah menerima informasi tersebut. Benar saja, Misman mengidentifikasi mayat wanita memakai sweater kuning itu adalah anaknya.
Simak Video "Video: Geger Penemuan Mayat Perempuan Bersimbah Darah di Palembang"
(abq/iwd)