Sebelumnya, tim gabungan juga melakukan olah TKP di Desa/Kecamatan Sampung, lokasi pembuangan kaki korban.
"Kita membuka bingkisan plastik yang diduga organ tubuh yang ada kaitannya dengan mutilasi yang terjadi di Ngawi," tutur Humas RSUD dr. Harjono Ponorogo, Sugianto kepada wartawan, Senin (27/1/2025).
Sugianto menambahkan saat bungkusan itu dibuka, ternyata ada tiga bagian tubuh korban. Namun, Sugianto enggan merinci apa saja bagian tubuh korban tersebut.
"Jadi setelah kita buka memang betul organ tubuh jadi ada tiga bagian yang dibungkus itu dan ini akan diidentifikasi nanti kelanjutannya oleh Polda Jawa Timur," terang Sugianto.
Menurutnya, meski kondisinya sudah rusak. Namun, masih bisa dikenali bagian tubuh sebelah mana. Bagian tubuh tersebut sudah mulai mengeluarkan bau busuk.
"Kondisinya sudah mulai rusak, tapi masih bisa dikenali," imbuh Sugianto.
Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Bambang Santoso menambahkan pihaknya tidak berwenang memberitahukan hasil pembongkaran bungkusan kresek.
"Saya mohon maaf rekan-rekan media saya tidak bisa memberikan wewenang untuk ber-statement karena perkara ini ditangani oleh subdit 3 kesehatan Jatanras Polda Jatim," papar Bambang.
"Saya mohon maaf ini untuk memastikan bahwa ini potongan tubuh korban gitu aja, masih di situ mohon maaf terima kasih," pungkas Bambang.
Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat tersebut tanpa kepala dan dua kakinya.
Keluarga Uswatun di Blitar kemudian bertolak ke Ngawi untuk melihat jasad tersebut yang ternyata memang keluarganya yang hilang. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga pelaku diamankan pada Minggu (26/1/2025) malam. Pelaku adalah A, yang merupakan suami siri korban.
Setelah itu, terungkap bahwa kepala korban dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sedangkan kedua kakinya ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo. Ternyata, Uswatun dibunuh dan dimutilasi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri.
(hil/iwd)