Mata Kartini memandang curiga saat sedang bersih-bersih di sekitar kandang sapi belakang rumah suaminya, Kadianto di Desa Ngompro, Pangkur, Ngawi. Kartini curiga dengan tumpukan jerami yang penuh dihinggapi lalat.
Kecurigaannya pun buyar setelah ia menyingkap jerami dan menemukan sesosok mayat perempuan dengan kondisi mata melotot. Perempuan 42 tahun itu kemudian berteriak keras memecah keheningan desa.
Teriakan Kartini itu lantas mengundang warga mendekat ke sumber suara. Penemuan mayat tanpa identitas pada Sabtu, 6 Juni 2020 itu itu segera membuat heboh desa.
Penemuan itu segera dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke kepolisian. Tak lama, polisi dan tim melakukan olah TKP. Dari pemeriksaan jenazah, ditemukan bekas cekikan dan pukulan ke kepala.
Jenazah segera dievakuasi ke rumah sakit untuk diautopsi karena diduga menjadi korban pembunuhan. Tak lama, sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat, polisi menemukan motor Honda Vario warna hitam nopol AE 2824 MZ.
Belum reda heboh penemuan mayat, warga kembali menemukan mayat gantung diri di sebuah pohon di areal Waduk Pondok. Lokasi penemuan mayat perempuan dan pria ini berjarak sekitar 30 km.
Setelah dilakukan identifikasi, mayat pria tersebut bernama Kadianto (46), sedangkan mayat perempuan yang ditemukan lebih dahulu bernama Yatmini (30) warga Desa/Kecamatan Pangkur, Ngawi.
Polisi pun menyimpulkan penemuan mayat Yatmini, motor dan Kadianto saling berhubungan. Dari pemeriksaan sejumlah saksi, selama ini Kadianto dan Yatmini memang ada hubungan asmara.
Lihat juga Video 'Penembakan Mahasiswa PKL Bawaslu Lampung Didasari Motif Asmara':
(abq/iwd)