Dugaan penipuan dan penggelapan dengan tersangka Direktur Utama PT Araya Berlian Perkasa Fatimatul Zahro (28) terungkap usai pembeli mengetahui bahwa perumahan yang dijual masih tanah kosong. Tanah itu bahkan belum lunas dibayar tersangka, baru dibayar uang mukanya saja.
Fakta itulah yang membuat para pembeli sadar bahwa mereka telah menjadi korban penipuan. Mereka sepakat melaporkan Dirut PT Araya Berlian Perkasa yang merupakan warga Desa/Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, ke polisi. Kini tersangka telah ditahan usai sempat kabur selama beberapa waktu.
Berdasarkan data hasil penyelidikan polisi, PT PT Araya Berlian Perkasa yang berkantor di Perum Graha Sedati Mas dan Ruko Astrio Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo telah memasarkan dan menjual sejumlah perumahan fiktif di kawasan Desa Cemandi, Sedati.
Sejak 2021 tersangka selaku dirut perusahaan pengembang properti itu menjual perumahan Diamond Village Juanda 1 (DVJ 1) di Desa Cemandi, Sedati dan Perumahan DVJ 3 dan 4 di Desa Damarsi, Buduran, Sidoarjo padahal status lahannya masih milik pihak lain.
Polisi mengungkapkan bahwa lahan tempat Perumahan DVJ 3 dan 4 masih milik merupakan milik petani dan tersangka baru memberikan uang muka kepada para petani pemilik lahan tersebut. Selain itu, perumahan yang dipasarkan juga belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Sebaliknya, kepada para pembeli tersangka menjanjikan bahwa legalitas lahan yang ditawarkan sudah aman. Tidak hanya itu, tersangka juga menjanjikan akan dilakukan serah terima unit beserta penyerahan sertifikat rumah.
Pantauan detikJatim, kantor pemasaran PT Araya Berlian Perkasa di Perum Graha Sedati Mas Kecamatan Sedati Sidoarjo dan Ruko Astrio Desa Betro Kecamatan Sedati Sidoarjo sudah tutup.
Sementara di Perumahan DVJ 1 di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo terpantau 2 hingga 4 bangunan rumah contoh yang sudah berdiri tampak terbengkalai sehingga ditumbuhi rumput liar yang cukup tinggi.
Selanjutnya, di Perum DVJ 3 dan 4 di Desa Damarsi, Kecamatan Buduran terpantau masih berupa lahan kosong yang ditumbuhi rumput liar. Hanya terlihat di bagian paling depan lahan itu sebuah banner bertuliskan, 'Mohon Doa Restu, Segera Dibangun Perumahan Diamond Village Juanda 3'.
"Lahan kosong yang rencana dibangun perumahan ini sudah 1 tahun belum ada realisasinya. Informasinya tanah ini milik warga Desa Damarsi, tetapi belum dibayar lunas," kata Indah (50), salah satu warga Damarsi saat ditemui detikJatim, Sabtu (3/8/2024).
"Kabarnya pihak pengembangan membeli tanah milik warga untuk DVJ 3 itu 4 bagian. Setiap bagian senilai Rp 2 miliar. Tapi kabar yang beredar di warga baru dibayar Rp 300 juta," kata Indah.
Indah menambahkan, 6 bulan lalu banyak pembeli yang datang ke lokasi ini. Mereka menerima brosur penjualan rumah yang sangat murah dibandingkan rumah di sekitar Desa Damarsi.
"Saya tidak tahu persis murahnya berapa, karena yang membeli perumahan ini kebanyakan warga dari luar kota. Dari Surabaya, Gresik, bahkan dari Mojokerto," kata Indah.
Hal senada disampaikan Sobirin (35). Dia mengaku tidak tahu dengan pasti, namun dia memastikan papan pemberitahuan itu sudah dipasang sejak setahun silam tapi sampai sekarang belum ada bangunannya.
"Saya pribadi tidak tahu pasti, cuma dapat informasi tanah itu akan dibangun perumahan. Ya tapi seperti yang kelihatan sekarang, sama sekali belum ada bangunannya," kata Sobirin.
"Awalnya banyak warga luar kota Sidoarjo yang datang melihat lahan ini, banyak yang berminat membeli karena dalam brosurnya sangat murah. Tapi sampai sekarang tidak kunjung dibangun perumahan. Saya dengar lahan ini bermasalah," imbuhnya.
Simak Video "Penyesalan Bunga Zainal Merasa Jerumuskan Suami Ikut Investasi Bodong"
(dpe/fat)