Saroni, Dede, dan Fausi Lesmana tampak terus tertunduk saat dikeler keluar personel Jatanras Polda Jatim dari ruang tahanan Polres Bangkalan. Tiga tersangka kasus percobaan pembunuhan itu dihadirkan dalam jumpa pers yang dipimpin langsung Kapolda Jatim saat itu, Irjen Nico Afinta.
Dalam keterangannya, Nico menyebut ketiga tersangka ditangkap karena terlibat penembakan Edvan Setiaman, seorang teknisi jaringan internet di perumahan Kailash, Desa Sukolilo Timur, Kecamatan Labang, Bangkalan pada Sabtu, 7 Agustus 2021 malam.
Beruntung, Edvan berhasil lolos dari maut. Pelaku penembakan sekaligus otak percobaan pembunuhan tersebut adalah Saroni, sedangkan dua tersangka lainnya, Dede dan Fausi meski tak menembak tapi berperan membantu Saroni.
"Korban masih hidup dan segera mencari pertolongan," tutur Nico saat jumpa pers di Mapolres Bangkalan saat itu.
Nico juga membeberkan motif Saroni menghabisi Edvan karena masalah asmara. Percobaan pembunuhan ini berawal saat Edvan kerap mendapat laporan dan memergoki istrinya, Novie Hardiani berselingkuh dengan Saroni. Karena hal ini, Novie kerap bertengkar dan mendapat kekerasan dari Edvan.
Novie lantas mengadu ke Saroni dan meminta agar suaminya, Edvan diberi pelajaran. Permintaan ini kemudian dipenuhi oleh Saroni, bukan hanya akan diberi pelajaran, namun pria 33 tahun itu berencana akan menghabisi Edvan.
Saroni dan Novie sendiri mulai saling mengenal sejak tahun 2019, kemudian mereka menjalin menjalin perselingkuhan mulai bulan Februari 2021. Selama berselingkuh, Saroni dan Novie bahkan telah melakukan hubungan intim sebanyak enam kali.
Hubungan intim ini dilakukan sebanyak dua kali di hotel dan empat kali di rumah Saroni yang berada di Simo Katrungan Kidul, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Karena hal ini, Saroni bertekad membela Novie dengan membunuh Edvan.
Ia lantas memulai rencana pembunuhan dengan memesan senjata pistol revolver 733 rakitan. Senjata ini dipesan secara online dengan harga Rp 9 juta beserta amunisinya kaliber 38 pada 19 April 2021.
Setelah membeli pistol, Saroni lantas meminta bantuan temannya, Dede dan Fausan untuk mencari rumah Edvan. Saat meminta tolong ini, Saroni berdalih ia dan ibunya mendapat ancaman akan dibunuh oleh Edvan. Dede dan Fausan pun sepakat untuk membantu Saroni.
Fausan sendiri dimintai tolong Saroni karena kebetulan juga bekerja sebagai teknisi internet. Tak disangka, Fausan ternyata juga kenal dengan Edvan.
(abq/iwd)