Mata Sugiyo terbelalak melihat motor terparkir dengan sesosok tubuh tergeletak di atas jembatan jalur Madiun-Kebonsari, Desa Nglandung, Geger, Kabupaten Madiun. Ia langsung menghentikan laju motornya dan turun memeriksanya.
Saat memeriksa, pria yang juga perangkat desa setempat itu mendapati seorang perempuan muda dengan kondisi sudah tak ada denyut nadi. Sedangkan motor yang terparkir diketahui jenis Honda Scoopy nopol AE 4530 GU. Sugiyanto selanjutnya melaporkannya ke kepala desa dan diteruskan ke polisi.
Desa Nglandung yang tenang pada Senin, 15 Juni 2015 itu pagi itu mendadak heboh dengan penemuan mayat perempuan muda tersebut. Awalnya, Sugiyanto mengira mayat tersebut sebagai korban kecelakaan. Namun saat diperiksa ia tak menemukan tanda-tanda kerusakan pada motor. Ia menduga korban meninggal belum lama.
Polisi yang mendapat laporan segera ke lokasi dan melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah selanjutnya dievakuasi ke RSUD dr Soedono, Madiun. Hasil autopsi menyebutkan, korban tewas karena patah tulang leher dan pendarahan otak. Selain itu, tengkoraknya juga mengalami retak.
Sedangkan identitas mayat diketahui bernama Ririn Puspitasari, warga Desa Krandegan, Kebonsari, Kabupaten Madiun. Perempuan 21 tahun itu juga tercatat sebagai mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Insan Cendekia Medika, Jombang.
Dari hasil autopsi itu, polisi selanjutnya melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Selang 12 jam dari penemuan mayat Ririn, polisi lalu menangkap M Husain alias Dedi di Sidoarjo sebagai pelaku pembunuhan.
Dedi sendiri ditangkap di rumah kakaknya di Sidoarjo sesaat setelah melakukan pembunuhan. Dedi yang tak lain merupakan kekasih Ririn kemudian dikeler ke Polres Madiun. Di sana, lelaki 22 tahun itu mengakui semua perbuatannya.
Pembunuhan yang dilakukan Dedi diketahui terjadi pada Minggu, 14 Juni 2015. Saat itu, Dedi menghubungi Ririn sekitar pukul 16.00 WIB untuk datang ke rumahnya di Desa Jogidoyoh, Kecamatan Geger, Madiun. Saat itu Dedi meminta diantarkan Ririn ke Terminal Madiun.
Dedi sendiri memang kerap bolak-balik Madiun-Surabaya karena ia merupakan karyawan di sebuah restoran di Kota Pahlawan. Permintaan Dedi untuk diantarkan ke terminal dipenuhi Ririn.
Setiba di rumah Dedi, keduanya tak langsung berangkat ke terminal, namun masih sempat duduk-duduk dan ngobrol di teras. Saat itu lah, Dedi kemudian menanyakan hubungan Ririn dengan dua pria yang dicurigai juga menjalin asmara selain dirinya.
"Awakmu opo isih hubungan karo Dodik opo Raga? (Kamu masih hubungan dengan Dodik apa Raga)," tanya Dedi yang langsung direspons Ririn dengan kesal.
"Mesti takok ngunu iku terus, aku bosen nek kok tuduh ngunu kuwi, capek aku wisan, mending aku minta putus wae (pasti yang ditanya itu terus, aku sudah bosan, kalau kamu tuduh seperti itu, aku sudah capek, mending aku minta putus saja)," jawab Ririn saat itu.
(abq/iwd)