Crime Story

Keji Mertua di Bangkalan Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Menantu

Amir Baihaqi - detikJatim
Senin, 13 Nov 2023 13:31 WIB
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Bangkalan -

Ruang sidang Pengadilan Negeri Bangkalan mendadak gaduh usai hakim menjatuhkan vonis terhadap Basuni, terdakwa selaku eksekutor pembunuhan. Sidang putusan yang awalnya tenang itu gaduh karena Basuni tak terima dengan putusan yang diterimanya.

Basuni yang marah lalu berdiri dari kursi pesakitan sejurus kemudian ia mengumpat majelis hakim di depannya. Ia tak terima karena divonis 12 tahun pidana penjara. Padahal otak pembunuhan yakni Rasul dan istrinya Khotijah terdakwa lainnya hanya divonis 7 dan 6 tahun pidana penjara.

Basuni yang masih terus marah kemudian diamankan oleh petugas. Ia lalu digiring ke dalam ruang tahanan. Di sana, ia melampiaskan dengan menempeleng Jakil perantara dirinya dengan Rasul dan Khotijah. Dalam kasus ini, Jakil juga divonis lebih ringan dari Basuni yakni hanya 8 tahun penjara.

Basuni, Jakil serta Rasul dan istrinya Khotijah merupakan empat terdakwa pembunuhan berencana. Korbannya adalah Mustofa (19) yang tak lain menantu Rasul dan Khotijah sendiri. Mustofa merupakan suami Fitria anak dari Rasul dan Khotijah.

Rasul dan Khotijah nekat merencanakan pembunuhan Mustofa karena sakit hati. Mereka tak terima Mustofa memutuskan keluar rumah dan hidup sendiri bersama istrinya. Mustofa juga dianggap mempunyai ilmu santet yang menyebabkan kedua mertuanya kerap sakit-sakitan.

Sebelum pindah rumah, Mustofa dan istrinya memang menumpang dan hidup bersama dengan mertuanya, Rasul dan Khotijah. Sakit hati Khotijah semakin bertambah, saat ia sakit namun Mustofa dan istrinya malah mengajak pindah rumah bersama istrinya.

Karena hal ini, Khotijah lalu meminta bantuan Jakil, pembantunya mencari dukun untuk menyantet Mustofa. Namun upaya itu tidak berhasil, karena Mustofa masih sehat-sehat saja. Khotijah lalu menyuruh Jakil untuk mencari dukun yang lebih ampuh lagi.

Jakil yang mendapat tugas itu kemudian mengenalkan Basuni ke Khotijah sebagai orang yang mampu mencarikan dukun sakti. Basuni lalu dibawa ke rumah Rasul dan Khotijah di Perum Pangeranan Asri, Bangkalan.

Di sana, Basuni mengaku punya kenalan dukun ampuh, namun proses santet yang dilakukan butuh waktu lama. Khotijah yang mendengar hal itu, tak sabar dan ingin Mustofa sesegera mungkin dibunuh saja.

"Se, cepet jiah de'remah cong, mon e pate'i de'remah, keng tero dekik malem (yang cepat itu bagaimana, nak, kalau dibunuh bagaimana, kalau inginnya nanti malam)," kata Khotijah kepada Basuni saat itu.




(abq/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork