Ketegangan sudah terasa pada Jumat siang itu sejak sejumlah besar massa tiba di Kafe Moga Jaya, Jalan Gatotkoco, Kolpajung, Pamekasan. Di lokasi itu telah berjaga personel Satpol-PP dan polisi.
Massa yang datang menyerukan tuntutan agar kafe itu segera ditutup paksa. Sebab, kafe itu diduga menyediakan aktivitas karaoke didampingi wanita dan minuman keras.
Personel Satpol PP berupaya menghalau massa dan memberi penjelasan. Tetapi massa yang sudah telanjur marah merangsek masuk lalu membabi buta merusak dan membakar kafe hingga porak poranda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amarah massa itu tersulut ketika beberapa di antara mereka mendatangi kandang ayam di area kafe dan menemukan puluhan krat minuman keras (miras) yang diduga sengaja disembunyikan.
Botol-botol itu kemudian dilempar keluar dan dipecahkan di halaman belakang kafe. Massa yang mengetahui itu semakin beringas dan berupaya merusak apapun yang terjangkau tangan.
Tidak butuh waktu lama terlihat api mulai membara di bagian belakang kafe tersebut. Massa membakar barang-barang yang ditemui. Sedangkan di bagian depan, massa memecah kaca dan perabot kafe.
![]() |
Terlihat Kapolres Pamekasan AKBP Satria permana dan sejumlah anggota polisi dan juga sejumlah personel Satpol-PP yang terlihat tidak berkutik karena kalah jumlah.
Hingga akhirnya tokoh masyarakat setempat bernama Ra Azis tiba. Dengan megaphone dia mengimbau kepada massa agar menghentikan aksi perusakan dan pembakaran kafe itu.
"Sudah, sudah, biarkan aparat yang menyegel tempat ini!" Tegas Ra Azis, Jumat (8/9/2023).
Ra Azis menyebutkan bahwa kemarahan massa itu memuncak karena kafe yang selama ini telah beberapa kali dilaporkan ke polisi karena menyediakan kemaksiatan tak kunjung ditindak.
"Ini kafe sudah beroperasi tahunan tapi tak pernah ditutup. Padahal sudah diadukan berkali-kali (kepada aparat berwajib)," kata Ra Azis kepada wartawan di lokasi.
Kafe Moga Jaya diketahui milik warga setempat bernama Haji Syaiful. Saat perusakan itu terjadi, kafe itu dalam keadaan tutup. Tak satu pun penjaga kafe yang terlihat saat peristiwa itu terjadi.
(dpe/iwd)