5 Hal Pilu di Balik Kasus Siswi Gresik 9 Kali Diperkosa Pria Beristri

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 08 Agu 2023 11:17 WIB
MAT, pemerkosa pemerkosa siswi di Gresik (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Siswi di Gresik yang sempat dilaporkan hilang tak kuasa menahan tangis saat bertemu ayah angkatnya. Ia sempat kabur dari rumah selama lebih dari sepekan. Saat pulang, ia menangis mengadu pada orang tua usai menjadi korban pemerkosaan.

Korban menyesal telah kabur dari rumah usai dirundung masalah keluarga. Padahal, korban hanya ingin hidup mandiri dan mencari pekerjaan hingga hasilnya diberi ke orang tua. Namun, ia malah menjadi korban pemerkosaan.

Pelaku pemerkosaan bukan orang asing. Pelaku merupakan MAT (23), pria warga Bojonegoro yang sehari-hari menjaga warung kopi di Gresik. Sementara orang tua korban, saban hari berjualan di seberang warung kopi tersebut.

MAT merupakan pria beristri. Ia beraksi saat korban tengah dirundung masalah keluarga. Dengan memberi iming-iming pekerjaan, korban dibawa kabur oleh MAT dan diperkosa berulang kali.

Berikut 5 hal pilu dari kasus pemerkosaan siswi Gresik:

1. Korban punya masalah keluarga

MAT benar-benar memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. MAT dan korban baru satu bulan kenal. Saat itu, korban sering bercerita pada MAT soal masalah yang dialaminya. Hal ini pun dimanfaatkan pelaku untuk menawarkan iming-iming pekerjaan.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan pelaku MAT menjanjikan pekerjaan bila korban mau diajak berhubungan badan.

"Korban saat itu memiliki masalah keluarga. Terutama hal ekonomi, korban ingin mencari pekerjaan untuk meringankan perekonomian keluarga," kata Aldhino.

Korban pun, kata Aldhino, termakan bujuk rayu pelaku. Korban akhirnya kabur dari rumahnya dan tinggal bersama pelaku di kos-kosan Jalan Veteran, Kebomas, Gresik.

"Pelaku membujuk korban agar mau tinggal sementara di kamar kosnya. Modusnya dengan menjanjikan korban pekerjaan. Namun itu hanya modus pelaku," kata Aldhino.

2. Korban 9 kali diperkosa

Setelah berhasil membujuk korban untuk tinggal satu kos itulah pelaku memaksanya untuk berhubungan badan. Paksaan berhubungan badan itu dilakukan berulang-ulang karena korban tak berdaya untuk melawan.

"Pelaku mengakui kalau sudah menyetubuhi korban sebanyak 9 kali," tambahnya.

Namun, hal ini berbeda dengan pengakuan korban di mana pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan setiap hari. Dalam kurun waktu satu minggu, korban tak melayani pelaku hanya satu hari.

"Dari pengakuan korban, sehari bisa sampai 3 hingga 4 kali. Artinya lebih dari 9 kali," beber Aldhino.

Sederet kelakuan bejat pelaku, baca di halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork