Pesta minuman keras yang digelar di Ponti Cafe and Resto hingga dini hari di Jalan Lingkar Barat, Sidoarjo membuat Widianto mabuk berat. Polisi berpangkat Briptu itu lalu berpamitan pulang ke rekan-rekannya sesama anggota Satreskrim Polres Sidoarjo saat itu.
Namun belum jauh dari lokasi kafe, motor yang dikendarai Widianto bertabrakan dengan mobil Suzuki Carry nopol W 1499 NW. Mobil ini diketahui dikendarai Riadis Sholikin (38). Akibatnya Widianto yang tengah mabuk itu terpelanting hingga tak sadarkan diri.
Mengetahui hal ini, lima rekannya yang masih di bawah pengaruh alkohol langsung keluar membantu Widianto. Keenam rekannya itu adalah Iwan Kristiawan, Sis Sudarwanto, Dominggus Dacosta, Agus Sukwan Handoyo, dan Eko Ristanto.
Saat itu, Sis Sudarwanto langsung menolong Widianto yang terluka dan tak sadarkan diri. Sedangkan sisanya langsung naik mobil dan motor melakukan pengejaran mobil Carry yang kabur usai menabrak Widianto.
Merasa dikejar, Sholikin mengarahkan laju mobil warna hijau yang dikendarainya ke arah Perumahan Taman Pinang. Bak film action, Eko yang mengendarai motor lantas mengeluarkan pistol Revolver Colt kaliber 38 miliknya. Pistol ini diletuskan Eko sekali sebagai tembakan peringatan.
Tembakan peringatan ini rupanya tak dipedulikan Sholikin. Ia tetap tancap gas dari kejaran. Mengetahui hal ini, motor yang dikendarai Eko semakin dipacu dan coba menyalip dari sisi kanan dan memotong mobil.
Nahas, Eko malah tersenggol mobil Sholikin. Eko terjatuh dan terluka di tangannya. Tahu hal ini, Iwan rekan Eko juga mengeluarkan pistol dan memberi tembakan peringatan ke udara. Namun lagi-lagi Sholikin tak peduli dan tetap melaju.
Eko yang terjatuh mencoba bangkit dan melakukan pengejaran lagi. Ia semakin menggeber gas motornya untuk menyusul mobil yang dikendarai Sholikin. Aksi kejar-kejaran ini hingga di jalan tikungan Desa Sepande, Kecamatan Candi.
Di lokasi itu, Eko tak lagi memberi tembakan peringatan. Tapi langsung mengarahkan pistolnya ke bamper mobil Carry. Tepat di posisi mobil dan motor berdampingan, Eko lantas melepaskan tembakan ke arah lengan Sholikin. Timah panas dari pistol bernomor seri 07167R itu menembus lengan kanan dan paru-paru Sholikin.
Laju mobil pun terhenti. Sedangkan Sholikin yang sekarat terdiam tak bergerak dengan darah masih mengucur dari dada dan hidung. Eko dengan dibantu Agus kemudian membopong tubuh Sholikin ke dalam mobil dan membawanya ke RSUD Sidoarjo.
Untuk menghilangkan jejak, Eko lantas memecahkan kaca depan mobil yang ditumpangi Sholikin. Ini dilakukan sebagai alibi seolah-olah mobil yang dikendarai Sholikin berhenti karena menabrak rumah warga setempat. Sholikin sendiri dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan tewas.
(abq/iwd)