Tiga pelaku penganiayaan Kepala Puskesmas Robatal dr Benny Irawan saat mediasi di Dinkes Sampang telah ditangkap. Satu di antara mereka adalah Mahrus (32), Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat.
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto membenarkan status salah satu pelaku memang merupakan tenaga ad hoc PPK setempat. Saat ini pihaknya telah berkirim surat ke KPU setempat.
"Kami sudah siapkan semua suratnya. besok dikirimkan ke KPU, Bawaslu Sampang, termasuk panwascam kita tembusi semua nanti," kata Sujianto kepada detikJatim, Rabu (19/7/2023).
Terpisah Ketua KPU Sampang Adi Imansyah mengatakan jika terbukti melakukan pelanggaran maka yang bersangkutan bisa dipecat. Menurut adi pemberhentian tidak hormat bisa dilakukan setelah memiliki kekuatan hukum tetap yakni kasus hukum mereka memperoleh keputusan pengadilan.
"Intinya, Sesuai ketentuan anggota PPK, PPS dan KPPS diberhentikan dengan tidak hormat apabila sudah inkrah berkekuatan hukum tetap," jelas Adi.
Adi mengaku masih akan melakukan penelusuran lebih lanjut sekaligus mengecek untuk memastikan tenaga ad hoc yang terlibat dalam tindak pidana. Sebab pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut atas hasil penyelidikan dan penyidikan Polres Sampang.
"Saya belum menerima tembusan, salinan, atau informasi yang valid dari hasil penyelidikan dan penyidikan yang bersangkutan," katanya
Adi menyatakan tidak bisa memberikan sanksi ataupun tindakan apapun selama belum ada putusan tetap dari pengadilan. pihaknya tetap akan mengedepankan prinsip presumption of innocence atau asas praduga tidak bersalah.
"Terkait dengan kasus tersebut. Kami menunggu perkembangan kasusnya dengan tetap mengedepankan prinsip praduga tak bersalah atau presumption of innocent," ujar adi.
Ia juga sangat menyayangkan tindakan kekerasan berupa pemukulan tersebut. Semestinya bisa menahan diri dan saling menghormati satu sama lain sehingga insiden demikian tidak terjadi.
Sebelumnya, insiden pemukulan terhadap dokter itu terjadi saat sejumlah aktivis bersama warga mengikuti audiensi di aula Dinkes dan KB Sampang pada Selasa (14/7). Para aktivis itu mendampingi warga yang demo minta korban dicopot karena menghina pasien saat minta rujukan.
Audiensi yang dipimpin dr Abdullah Najih itu berjalan alot dan tidak menemukan solusi. Ujungnya kericuhan terjadi hingga akhirnya dr Benny selaku Kepala Puskesmas Robatal terkena pukulan dan melapor ke polisi.
"Tuntutan kami yang paling penting adalah dr Beny sebagai kepala Puskesmas Robatal harus keluar dari kecamatan kami," kata Mahrus salah warga pendemo, Rabu (12/7/2023).
Saat menyampaikan pembelaan, warga menilai penjelasan dokter Benny Kepala Puskesmas Robatal justru memicu peserta audiensi naik pitam hingga terjadi cekcok.
Atas kericuhan dan pemukulan terhadap dirinya, dr Benny melaporkan kejadian itu ke Polres Sampang. Dia sendiri sempat dirawat inap di RS Dokter Mohammad Zyn.
Simak Video "Video Viral Keluarga Pasien Aniaya Dokter di RSOJ Pertamina Makassar"
(abq/fat)