Rochmad Bagus Apryatna alias Roy, guru les musik pembunuh mahasiswi Ubaya Angeline Nathania menganiaya korban dengan cara sadis. Usai membunuh korban, tak ada raut penyesalan dari wajah Roy.
Angeline pun meregang nyawa dengan mengenaskan. Bahkan usai tewas, jasad Angeline dimasukkan ke koper dan dibuang di jurang kawasan Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto.
Berikut 7 fakta terbaru sadisnya guru musik bunuh mahasiswi Ubaya:
1. Angeline Diikat dan Dicekik
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce menyebut, pembunuhan itu terjadi pada 4 Mei 2023 setelah korban dan pelaku cekcok mulut di dalam mobil Mitsubishi Xpander milik korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari itu, Roy dan Angeline yang sempat bermalam di dalam mobil di parkiran sebuah apartemen di kawasan Tenggilis Mejoyo berkeliling naik mobil untuk mencari orang yang mau menerima gadai mobil. Hingga mereka berhenti di suatu tempat dan terlibat cekcok.
"Mereka keliling sekitar 12.30 WIB. Di depan Kebun Bibit Wonorejo mobil berhenti. Mereka cekcok mulut, bertengkar. Pertengkaran diketahui oleh warga sekitar, karena korban berteriak-teriak. Akhirnya korban diikat dan dicekik," ungkap Pasma.
2. Mulut Angeline Dibekap dengan Tali Kolor Celana
Korban yang sudah dalam keadaan terikat tidak hanya dicekik. Roy juga membekap mulut Angeline. Tidak cukup itu saja, Roy menjerat leher Angeline yang sudah tidak berdaya dengan tali kolor dari celananya hingga makin lemas dan tewas.
"Dicekik, dibekap mulutnya hingga lemas. Dan terakhir menggunakan tali di celananya (pelaku) dan akhirnya (korban) lemas dan meninggal dunia," tegas Pasma.
3. Angeline Dimasukkan Koper-Dibuang ke Jurang
Setelah membunuh Angeline, Roy sempat pulang ke rumah mertuanya untuk mengambil koper yang kemudian dia pakai untuk membungkus jenazah Angeline. Tidak hanya itu, dia juga membeli sejumlah perlengkapan untuk menghilangkan jejak kejatahannya.
"Kembali ke rumah mertuanya untuk mengambil tas koper dan membeli tali rapling di toko daerah Rungkut. Korban dimasukkan (ke koper), kopernya dililit, dibungkus pakai plastik, sebanyak empat lapis," ujar Pasma.
Pada 5 Mei dini hari Roy membawa jasad Angeline yang sudah terbungkus koper dan dilapisi 4 lapis plastik itu ke Mojokerto. Dia membuang koper tersebut ke jurang di kawasan Pacet, Mojokerto.
"Dan pelaku membuang koper tersebut, tepatnya pada tanggal 5 Mei dini hari di sekitar tikungan jurang Gajah Mungkur, Jalan Pacet, Mojokerto," sebut Pasma.
Pengakuan Roy yang membuat miris, baca di halaman selanjutnya!
4. HP Korban Dijual dan Mobil Digadaikan
Pembunuhan Roy terhadap Angeline juga bermotif ekonomi. Salah satunya, pelaku ingin menguasai barang milik korban, yakni HP Samsung dan mobil Mitsubishi Xpander bernopol L-1893-FY.
Setelah membuang korban ke jurang, pelaku juga membuang barang-barang korban di sungai di daerah Mojokerto. Sementara ia lalu menjual HP serta menggadaikan mobil korban.
"Pelaku ingin menguasai barang berharga dari korban, baik mobil dan HP. Yang notabene-nya, mobil ini sudah dipindahtangankan kepada seseorang, dan HP korban juga sudah dijual ke seseorang," ujar Kombes Pasma.
5. Roy Ngaku Kalap Bunuh Angeline
Roy mengaku kalap saat membunuh Angeline. Dia mengaku emosional mendengar perkataan mahasiswa Ubaya tersebut.
"Jadi ada kata-kata dia yang kurang berkenan di hati saya. Itu yang memancing saya untuk berbuat kalap," ujar Roy saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Baca juga: Tiga Kasus Pembunuhan yang Gemparkan Jatim |
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengungkapkan, kata-kata yang memicu emosi pelaku hingga kalap membunuh korban dengan cara yang keji.
"Pengakuan pelaku karena ada perkataan yang menghina dirinya. Intinya, pelaku sakit hati," kata Mirzal saat dihubungi detikJatim, Sabtu (10/6/2023).
Mirzal tidak menyebutkan lebih detail bagaimana perkataan bernada penghinaan yang dilontarkan korban terhadap pelaku. Dia sampaikan hal itu akan diungkap di persidangan.
"Kami tidak bisa menyampaikannya ke publik. Nanti, biar itu disampaikan oleh pelaku di persidangan," ujarnya.
6. Penyesalan Semu Roy Usai Bunuh Angeline
Dalam konferensi pers pada Jumat (9/6), Roy sempat menjawab sejumlah pertanyaan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce. Salah satunya tentang Pasma Royce menanyakan kepada Roy, apakah dia menyesali perbuatannya? Roy, yang sejak awal menjawab pertanyaan terlihat menunduk, menganggukkan kepala.
Tapi tidak hanya menganggukkan kepala, dia juga menyatakan sesuatu yang justru terkesan tidak menunjukkan penyesalan yang tulus dari dalam hatinya.
"Kamu menyesali?" Tanya Pasma Royce kepada Roy. Guru musik tersangka pembunuhan itu mengangguk lalu mengatakan, "siap. Siap salah," ujarnya.
7. Keluarga Menampik Hubungan Spesial Roy dengan Angeline
Sempat ada dugaan bahwa antara Roy dengan Angelina ada hubungan asmara. Tetapi, keluarga korban menampiknya. Ayah korban bernama Bambang menyatakan bahwa Roy hanya memanfaatkan putrinya.
"Yang beredar kabar selama ini, kan, ada simpang siur soal hubungan mereka ini diduga ke arah asmara. Menurut saya bukan seperti itu. Menurut saya Roy ini memang menggaet beberapa wanita itu seperti membodohi begitu. Jadi bukan benar-benar ingin menjalin asmara dengan benar, tetapi hanya ingin menguasai hartanya," kata Bambang saat mengikuti konferensi pers ungkap kasus pembunuhan Angeline di Polrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Dia meyakini itu karena menurutnya sebelum kejadian pembunuhan itu Roy sempat mengambil STNK mobil Mitsubishi Xpander yang biasa dipakai Angeline ke kampus dan melakukan aktivitasnya. Dia ceritakan bahwa putrinya sempat menanyakan kepada dirinya soal keberadaan STNK mobil itu. Dia menduga STNK itu sudah diambil oleh Roy.
"Soalnya, saya lihat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya, STNK (mobil Xpander) ini hilang. Di dalam mobil ini hilang. Jadi waktu itu anak saya sempat tanya, 'Pak, STNK-nya mana?' Saya bilang, 'Lho saya nggak ngambil.' Berarti yang menguasai STNK sebelum menguasai mobil itu dia (Roy), sudah di-planning-kan. Jadi dari situ kelihatan dia sudah berencana untuk menguasai kendaraan," katanya.