Tiga Kasus Pembunuhan yang Gemparkan Jatim

Tiga Kasus Pembunuhan yang Gemparkan Jatim

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Minggu, 11 Jun 2023 09:34 WIB
Mayat mutilasi Sidoarjo
Pria termutilasi ditemukan di Trosobo Sidoarjo (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Dalam satu minggu kasus pembunuhan sadis menggemparkan Jawa Timur. Terbaru, kasus pembunuhan dengan mutilasi di Trosobo, Sidoarjo, Sabtu (10/3) pagi.

Mayat termutilasi itu ditemukan di selokan pinggir jalan. Mayat ditemukan pertama kali seorang penjaga warung pada pagi hari. Temuan mayat itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Mayat selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Porong, Sidoarjo. Identitas mayat laki-laki termutilasi tanpa kaki dan dan tangan ditemukan di Trosobo Sidoarjo tengah diselidiki. Polisi menyebut usia korban antara 20 tahun hingga 30 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang proses autopsi dan mencari identitasnya," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo kepada detikJatim, Minggu (11/6/2023).

Polisi juga tengah melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi. Sedangkan posisi mayat kini berada di RS Bhayangkara Porong.

ADVERTISEMENT
Mahasiswi Ubaya dibunuh guru les musikMahasiswi Ubaya dibunuh guru les musik/ Foto: Deny Prastyo Utomo

Sementara dua kasus pembunuhan di Jawa Timur juga terkuak. Dua kasus pembunuhan ini para korban sama-sama dibuang ke jurang. Bahkan kesamaan lainnya memiliki motif sama yakni merebut mobil korban.

Kasus itu yakni pembunuhan mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Natahia (20). Warga Gunung Anyar Surabaya ini menjadi korban kesadisan guru les musiknya, Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy. Pelaku tega mencekik korban hingga tewas dan memasukkan jasadnya ke dalam koper.

Jenazah Angeline kemudian dibuang di jurang kawasan Gajah Mungkur, Mojokerto. Penemuan ini tentu saja mengagetkan warga sekitar. Pasalnya lokasi tersebut jauh dari permukiman warga. Temuan mayat ini berawal dari laporan orang hilang di Surabaya.

Korban dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah sejak Rabu (3/5) pukul 15.00 WIB. Saat dilaporkan hilang, ia membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L 1893 FY dan digadaikan.

Pembunuhan selanjutnya menimpa Apris Fajar Santoso (29), driver taksi online di Malang. Warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Malang ini hilang seusai mengantar penumpang menuju Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Malang.

Korban hilang usai menerima order dari titik penjemputan di Jalan Panglima Sudirman, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (3/6/2023), sekitar pukul 16.30 WIB. Lalu, Apris ditemukan tewas di Piket 0 Km 57 Desa Sumberwuluh, Pronojiwo, Lumajang Rabu (7/6/2023).

Pelaku pembunuhan ini yakni duo pengamen Exza Chandra Dwipa (29) dan Ahwan Nuroh (35). Keduanya telah merencanakan pembunuhan sejak 1 Juni 2023. Mereka sengaja memilih taksi online untuk menguasai kendaraan yang digunakan.

"Tersangka memang sudah merencanakan sejak 1 Juni 2023, sasarannya adalah pengemudi taksi online. Untuk korban dipilih secara random," tegas Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro dalam konferensi pers di Mapolres, Kamis (8/6/2023).

Menurut Wahyu, tersangka secara detil untuk melancarkan aksinya. Dimulai dengan menggunakan kartu telepon sekali pakai untuk digunakan order taksi online.

Duo pembunuh driver taksi online di MalangDuo pembunuh driver taksi online di Malang/ Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim

Selain menggunakan kartu seluler sekali pakai, para tersangka juga menggunakan kartu identitas orang lain saat melakukan pemesanan taksi online. Rencana tujuan ke Pantai Balekambang juga menjadi bagian dari skenario.

Para tersangka juga mempersiapkan tali tampar sebagai alat membunuh korban. Termasuk rute order taksi online dengan tujuan Pantai Balekambang.

Mereka juga merencanakan membuang mayatnya di Pantai Balekambang. Namun hal itu urung dilakukan, lantaran ramai pengunjung pada Sabtu (3/6) kondisinya sedang ramai pengunjung. Rencana pun berubah dan mayat dibuang ke jurang di Lumajang.

"Kemudian mereka menuju Pantai Balekambang, karena sesuai rencana setelah dibunuh korban akan dibuang di kawasan pantai. Tapi karena ramai pengunjung, mereka membatalkan dan merubah rencana menuju Piket Nol untuk membuang jasad korban," ungkap Wahyu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Detik-detik Penangkapan Atok Pelaku Mutilasi Wanita di Ngawi"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)


Hide Ads