7 Fakta Rintihan Hati Biduan Malang Tertipu Arisan Bodong Bintang Pantura

7 Fakta Rintihan Hati Biduan Malang Tertipu Arisan Bodong Bintang Pantura

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Rabu, 12 Apr 2023 11:42 WIB
Biduan di Malang mengadu ke polisi usai tertipu arisan bodong
Biduan di Malang mengadu ke polisi usai tertipu arisan bodong (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kasus arisan bodong kembali makan korban di Kota Malang. Para perempuan yang tergabung dalam komunitas penyanyi dangdut atau biduan menjadi korban. Mereka tertipu rekan sesama biduan.

Sejumlah perempuan yang mengaku sebagai korban telah mengadukan dugaan penipuan bermodus arisan bodong ini ke Polresta Malang Kota. Mereka mengadukan seorang biduan Bintang Pantura, Mentari Gusta Dewanty.

Berikut 7 faktanya:

1. Mentari Menghilang

Aduan ini dilayangkan usai Mentari Gusta Dewanty selaku pengelola arisan kabur dan menghilang sejak awal April 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bersama enam orang sudah mengadukan perkara arisan ini ke Polresta, karena Mentari sebagai pengelola arisan tidak bertanggung jawab. Kami cari di rumahnya tidak ada, dihubungi juga tidak bisa," terang Fifin Arista, salah satu korban ditemui usai mengadu ke Polresta Malang Kota, Selasa (11/4/2023).

2. Mentari Pernah Ikut Ajang Pencarian Bakat di TV

Diketahui, Mentari merupakan salah satu peserta di ajang pencarian bakat yang digelar salah satu stasiun TV nasional.

ADVERTISEMENT

Korban, lanjut Fifin mengaku percaya saja dengan Mentari yang merupakan teman sesama biduan. Apalagi Mentari pernah 'mejeng' di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut.

"Kebanyakan memang biduan korbannya, karena Mentari ini kan penyanyi juga. Kita kenalnya di sana, ditawari apakah mau ikut arisan. Dia kan mantan Bintang Pantura (audisi penyanyi dangdut di salah satu stasiun TV)," kata Fifin, salah satu korban ditemui usai mengadu ke Polresta Malang Kota, Selasa (11/4/2023).

3. Ada Ratusan Korban dengan Kerugian Miliaran

Fifin menyebut, sepengetahuannya, jumlah korban arisan bodong yang dikelola Mentari mencapai ratusan orang dengan total kerugian miliaran rupiah.

Ia mengungkapkan, setidaknya ada 100 lebih orang yang sudah mengaku menjadi korban arisan yang dikelola oleh Mentari. Jumlah tersebut diyakini akan bisa bertambah, karena pendataan masih terus berjalan.

"Sampai siang ini, terdata sudah 118 orang. Dengan jumlah kerugian Rp 4,4 miliar lebih. Jumlah ini bisa terus bertambah, karena masih banyak yang belum mengisi pendataan," ujar Fifin kepada detikJatim, Selasa (11/4/2023).

Jumlah kerugian dari ratusan orang yang menjadi korban itu pun bervariasi. Mulai dari Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 182 juta per orangnya.

Fifin sendiri sudah menyetorkan uang lebih dari Rp 30 juta untuk mengikuti arisan yang ditawarkan oleh Mentari. Ada beberapa jenis arisan yang diikuti, salah satunya arisan Lebaran dengan nominal Rp 100 ribu per hari.

Rumah orang tua Mentari digeruduk korban. Baca di halaman selanjutnya!

Lihat juga Video: Fakta Terkini Kasus QRIS 'Palsu' di Masjid-masjid Jakarta

[Gambas:Video 20detik]




4. Modus Mentari

Biduan lainnya, Sasha Veronica (36) menceritakan modus yang dilakukan Mentari. Sasha diketahui mengalami kerugian hingga Rp 150 juta.

Awalnya, Mentari disebut menawari arisan dengan menghubungi satu per satu korban. Kemudian ketika para korban sudah banyak menyetujui, Mentari membuat grup WhatsApp. Grup ini untuk menawarkan berbagai jenis arisan yang dikelola. Tawaran jual beli arisan kemudian disampaikan dalam grup tersebut.

"Ada grupnya (WhatsApp), di sana Mentari menawarkan. Mau beli arisan, nanti dapatnya segini. Gitu, karena belinya murah dan dapat untung, banyak yang tertarik. Semua uang arisan diberikan dengan mentransfer ke rekening Mentari kalau tidak ke nomor rekening suaminya," ungkapnya.

5. Rumah Ortu Digeruduk Biduan

Rumah orangtua Mentari yang berada di Jalan Temenggungan Ledok, Kelurahan Kesatrian, Kota Malang itu pun didatangi para korban. Ketua RW 12, Kelurahan Kesatrian, Atnan saat ditemui detikJatim pada Selasa (11/4/2023) mengatakan, beberapa orang yang mengaku korban Mentari memang sempat datang.

"Mereka datang mencari Mentari. Lah masalahnya yang bersangkutan ini kan sudah tidak di sini. Yang tinggal di sini itu adalah orang tuanya (Mentari)," ujarnya.

Atnan sendiri mengetahui bahwa banyak orang yang mencari Mentari di wilayahnya sejak Jumat (7/4/2023). Sebagian dari sejumlah orang itu juga telah bertemu dengan orang tua Mentari.

6. Ortu Ngaku Tak Tahu Keberadaan Mentari

Ayah Mentari, Toni mengatakan bahwa putrinya sangat penurut. Tidak hanya itu dia menjelaskan bahwa ibu 1 anak itu juga dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang menceritakan masalah-masalah yang dihadapi.

"Dia itu nurut dan pendiam. Cuman karena dia pendiam itu jadi tidak terbuka. Sehingga kami tidak tahu kalau ada kejadian seperti ini," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (11/4/2023).

Toni mengaku baru tahu anaknya diduga melakukan penipuan berkedok arisan bodong setelah puluhan orang yang mengaku korban datang ke rumahnya secara berturut-turut.

"Mereka datang selama 3 hari berturut-turut sejak Jumat (7/4) lalu. Ada yang cerita permasalahan itu, ada yang meluapkan emosi ke saya dan bahkan sampai meminta tanggung jawab. Sebagai orang tua saya terima itu terima itu, karena bagaimana pun juga dia anak saya," katanya.

Toni sendiri mengaku tidak tahu di mana keberadaan Mentari bersama suami dan cucunya saat ini. Dia jelaskan bahwa putrinya sudah hampir 2 tahun tidak tinggal serumah dengan dirinya.

"Memang sudah hampir 2 tahun anak saya tidak tinggal serumah sama saya. Dia ada rumah sendiri di Jalan Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Cuman saat ini saya gak tahu dia di mana. Saya juga sempat cari tapi belum ketemu," tandasnya.

7. Polisi Selidiki Kasus Arisan Bodong Biduan

Sebelumnya, beberapa korban arisan bodong yang dikelola oleh mentari telah mengadu ke Polresta Malang Kota pada Senin (10/4/2023). Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga membenarkan masuknya aduan itu.

"Iya ada pengaduan soal dugaan arisan bodong, masih kami selidiki," kata Bayu.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads