Korban Arisan Bodong di Kota Malang 118 Orang, Kerugian Ditaksir Rp 5 M

Korban Arisan Bodong di Kota Malang 118 Orang, Kerugian Ditaksir Rp 5 M

Amir Baihaqi - detikJatim
Selasa, 11 Apr 2023 20:29 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi arisan (Foto: Dok.Detikcom)
Malang -

Mentari Gusta Dewanty (27) perempuan asal Kota Malang dilaporkan ke polisi setelah diduga membawa lari uang arisan. Korban dugaan penipuan terduga pelaku mencapai ratusan orang.

Winda (22), salah satu korban menyebut kerugian arisan online ditaksir mencapai Rp 4,5 hingga Rp 5 miliar. Besarnya jumlah itu karena yang tertipu mencapai 118 orang.

"Iya aku salah satu korbannya. Sekarang Rp 4 dan hampir Rp 5 miliar. Itu totalnya semua," kata Winda kepada detikJatim, Selasa (11/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 118 orang. Nominalnya itu ada yang Rp 350 juta, ada yang Rp 200 juta, ada yang Rp 50 juta, ada yang Rp 100 juta. Kalau saya Rp 20 juta," imbunya.

Menurut Winda, terungkapnya arisan bodong yang dikelola pelaku saat salah satu temannya merasa curiga. Namun hal itu belum dipublikasi karena pelaku mengatakan akan mengembalikan uang tapi malah menghilang.

ADVERTISEMENT

"Tanggal 7 April. Itu curiga. Sebenarnya ndak ada yang tahu. Yang tahu itu temanku yang kena Rp 182 juta. Aku ditelepon bilang 'angkaten teleponku penting' ternyata Mentari ada masalah. Lha saya kan belum tahu masalahnya apa," jelasnya.

"Nah temanku ini kan nutup-nutupi dulu, katanya dia (Mentari) ada itikad baik mengembalikan uang tapi malah hilang. Akhirnya ramai. Terus para member dengar-dengar akhirnya setoran dikumpulin ada kerugian sendiri ditotal ada 1 sampai 118 orang itu," tandas Winda.

Sebelumnya, kasus arisan bodong kembali mencuat di Kota Malang. Korbannya sama, yakni para perempuan yang tergabung dalam komunitas penyanyi dangdut atau biduan.

Sejumlah perempuan yang mengaku sebagai korban telah mengadukan dugaan penipuan bermodus arisan bodong ini ke Polresta Malang Kota. Aduan ini dilayangkan usai Mentari Gusta Dewanty selaku pengelola arisan kabur dan menghilang sejak awal April 2023.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads