Sore baru saja beranjak malam, sekitar pukul 18.00 WIB, Heru Purnanto menemui dua temannya Edi Sunaryo dan Samsul Bari alias Ayong. Dalam pertemuan itu Heru mengutarakan rencananya hendak merampok.
Sasarannya adalah rumah keluarga Sadji, seorang guru SMA 1 Boyolangu, Tulungagung. Rumah Sadji dan Heru jaraknya hanya sekitar 300 meter.
Edi dan Samsul menyepakati rencana itu. Selain kedua temannya itu, Heru juga mengajak serta Rizky Fatkhul Arifin dan Siti Saropah. Nama terakhir adalah pacar Heru yang juga sebagai pembantu keluarga Sadji.
Heru, Edi, Samsul dan Rizky sehari-hari adalah pengamen. Mereka nekat menerima ajakan merampok Heru karena tergiur mengincar harta keluarga guru kimia itu.
Rencana sudah disepakati, mereka kemudian menyiapkan berbagai alat untuk keperluan aksi perampokan. Alat-alat itu antara lain linggis, pisau, golok dan cadar penutup muka.
Sebelum merampok, Heru terus berkoordinasi dengan Siti Saropah. Tak hanya itu, Heru juga mengajak komplotannya melakukan survei rumah calon korban.
Sabtu 7 Januari 2006, mereka lalu melaksanakan rencana tersebut. Keempat perampok itu lalu menuju rumah keluarga Sadji. Namun saat di belakang rumah, mereka ragu dan mengurungkan niatnya. Mereka kembali dan menata rencananya lagi.
Aksi perampokan itu, baru benar-benar dilaksanakan pada Senin 9 Januari pukul 02.00. satu persatu, mereka masuk ke area rumah keluarga Sadji dengan melompati pagar.
Di depan teras rumah, mereka kemudian memakai cadar. Rizky kemudian diperintahkan naik dan masuk melalui lubang angin loteng rumah. Dari dalam rumah, Rizky kemudian membukakan pintu dapur.
Setelah semua di dalam rumah, Heru kemudian meminta Samsul mengatasi Sadji yang tengah tidur di kamarnya. Samsul langsung membekap mulut Sadji. Kaget, Sadji meronta.
Tak lama datang Edi dan tanpa banyak bicara langsung menusuk Sadji berkali-kali. Tak cukup, Edi lalu menggoreskan goloknya ke leher Sadji. Sadisnya Edi sempat membuat Samsul kaget.
(abq/iwd)