Busari (30), tengah galau karena terus dihubungi Fitria Ningsih (21). Perempuan yang masih saudara sepupunya itu mengaku hamil dan mendesak ingin dinikahi pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu.
Busari dan Fitri memang punya hubungan asmara selama ini. Padahal pria asal Desa Kalisat, Sempol, Bondowoso itu sudah berkeluarga dan dikaruniai 2 anak. Sedangkan Fitria Ningsih adalah janda satu anak.
Desakan Fitria itu membuat Busari gusar karena takut hubungan gelapnya ini terbongkar. Busari sendiri sudah berusaha menghindari Fitria. Namun semakin dihindari, Fitria terus mengejar minta dinikahi.
Hingga akhirnya, pada Sabtu 17 Oktober 2015, Busari menjemput Fitria dan mengajaknya keluar dengan motornya. Sesampai di kebun kopi Desa Kayumas, Arjasa, Situbondo. Keduanya lalu turun.
Tak ada percakapan apapun terkait kelangsungan hubungan gelap mereka. Sebaliknya, mereka malah berbuat mesum di sebuah gubuk. Puas melakukan hubungan badan, Busari langsung mencekik Fitria hingga lemas.
Belum cukup, Busari lalu menebas leher Fitria dengan celurit hingga putus. Dalam kondisi masih telanjang itu, Busari lantas mengubur jenazah Fitria di kebun kopi itu dan pergi begitu saja.
Jenazah Fitria ditemukan pada 28 Oktober 2015 oleh warga setempat. Penemuan itu langsung saja membuat gempar. Saat ditemukan perempuan itu tak dikenali karena tak meninggalkan identitas apapun dan kondisinya telanjang bulat.
jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Tak lama jenazah akhirnya berhasil diidentifikasi bernama Fitria Ningsih. Ini setelah polisi berhasil melacaknya menggunakan Mambis atau Mobile Automatic Multi Geometris Identification System.
(abq/iwd)