Bharada Richard Eliezer atau Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Karir Bharada E selama di kepolisian diceritakan oleh pihak keluarga.
Paman Bharada E, Roycke Pudihang (54) mengatakan bahwa Bharada E tercatat 2 kali menjadi tim Bawah Kendali Operasi (BKO) selama bertugas di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Bharada E juga pernah ditugaskan sebagai BKO Brimob Nusantara di Papua hingga menjadi anggota Satgas Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Dia ada dua kali BKO dia, Papua sama di Poso," ujar saat berbincang dengan detikSulsel di Manado, Rabu (10/8/2022).
Roycke mengatakan bahwa Bharada E mendaftar menjadi anggota polisi di Polda Sulut pada 2019. Dia kemudian dikirim ke pusat pendidikan Brimob di Watukosek, Jawa Timur.
"Dia melamar di Polda Sulut baru dikirim ke Watukosek. Kalau tidak salah dia lulus dari Tamtama Watukosek 2020," kata Roycke.
Setelah dinyatakan lulus pada 2020, Bharada E langsung ditempatkan ke Mako Brimob. Selanjutnya, Bharada E mulai dikirim ke Papua sebagai anggota Brimob Nusantara.
"Dari Watukosek langsung ke Mako Brimob. Dari Mako Brimob diutuslah kalau tidak salah ke Papua tahun 2020, itu kurang lebih 3 bulan," ujar dia.
Setelah menuntaskan tugas di Papua, Bharada E kembali bertugas di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Selanjutnya, Bharada E kembali menjadi tim BKO sebagai anggota Satgas Tinombala di Poso, Sulteng pada penghujung 2020.
"Kemudian dari Kelapa Dua dia kembali lagi ke Sulawesi Tengah, di Poso. Dia ditugaskan ke Poso. Kalau pengamanan itu di Poso, dia masuk Satgas Tinombala," katanya.
"Dari Poso mungkin sekitar 6 bulan ditarik lagi ke Kelapa Dua. Itu Sekitar akhir 2020 kalau tidak salah di daerah Poso," imbuhnya.
Menurutnya, Bharada E sempat bertugas di Mako Brimob sepanjang 2021. Kemudian, Bharada E ditarik menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo pada 2022.
"Kalau tidak salah ajudan Pak Ferdy tahun ini dia," katanya.
Cerita tentang Bharada E menurut sang sepupu ada di halaman selanjutnya
(hse/iwd)