Penangkapan anak kiai di Jombang, MSAT (42) yang menjadi DPO kasus pencabulan santriwatinya gagal dilakukan. Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat menyebut, usai melakukan kejar-kejaran pada Minggu (3/7/2022) siang, malamnya polisi sempat bernegosiasi dengan Pengasuh Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah untuk menangkap MSAT.
Hasilnya, pemimpin pesantren tersebut menolak menyerahkan putranya. Hal ini berawal saat tim dari Ditreskrimum Polda Jatim melacak keberadaan MSAT pascapenyergapan di wilayah Ploso pada Minggu (3/7) sekitar pukul 13.00 WIB.
Karena dalam penyergapan itu, DPO kasus pencabulan santriwati tersebut tidak berhasil ditangkap.
"Akibat dari siang itu kan sampai ada perlawanan, Polda memetakan DPO diduga masuk ke pondok. Otomatis kami kan harus menindak tegas," kata Nurhidayat kepada detikJatim, Senin (4/7/2022).
Oleh sebab itu, upaya penangkapan MSAT dilakukan Polda Jatim ke Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang. Nurhidayat menyebut Dirreskrimum Polda Jatim turun langsung memimpin upaya penangkapan MSAT kemarin malam. Sementara dirinya ditunjuk menjadi negosiator.
"Kemarin malam saya masuk sendirian tanpa pengawalan sebagai negosiator. Untuk mencegah stigma polisi anti pondok. Dengan masuknya saya menjadi negosiator, harapan kami ingin menunjukkan kami baik-baik saja dengan pondok, dengan pondok lo ya, bukan dengan MSAT," terangnya.
Nurhidayat menjelaskan, Polres Jombang menerjunkan sekitar 200 personel berseragam dan berpakaian preman di Ponpes Shiddiqiyyah dan sekitarnya. Di antaranya, Pleton Asmaul Husna dan para polwan. Ratusan polisi itu salah satunya bertugas mengalihkan arus lalu lintas untuk mencegah jemaah lainnya berdatangan ke pondok.
Selain itu, Kodim 0814 Jombang juga memberikan bantuan 30 personel yang bersiaga di markas Koramil Ploso. Sedangkan personel yang dipimpin Direskrimum Polda Jatim bersiaga di luar pondok.
"Sama dengan polres, rekan-rekan TNI juga membantu kami memelihara harkamtibmas untuk mencegah masalah lain. Kalau terjadi kericuhan, kami sifatnya menenangkan massa," jelasnya.
Saat Kapolres Jombang masuk seorang diri melakukan negosiasi ke ponpes, di halaman selanjutnya:
(hil/fat)