.webp)
Pernikahan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko (21) dengan Novia Widyasari Rahayu (23) ternyata sudah pernah dibahas bersama keluarga kedua pihak. Namun saat itu, pernikahan mereka terpaksa ditunda 2 tahun karena sejumlah ganjalan.
Cerita tersebut dirangkum detikJatim dari kesaksian keluarga Bripda Randy dalam sidang perkara aborsi kandungan Novia di PN Mojokerto siang tadi. Yaitu kesaksian ayah Bripda Randy, Niryono (46), ibu Bripda Randy, serta kakak Bripda Randy, Nabila Aprilia (22).
Niryono mengaku dua kali berkunjung ke rumah Novia di Desa Japan, Sooko, Mojokerto. Pertama, saat ayah Novia meninggal dunia pada Juli 2021. Pertemuan kedua pada 15 Agustus 2021. Kala itu, putranya menangis karena diputuskan dan akan dilaporkan ke Propam Polres Pasuruan oleh Novia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bapak tiga anak ini menjelaskan, sebelum bertemu ke rumah Novia, ia lebih dulu mengajak mahasiswi Universitas Brawijaya Malang itu untuk makan bersama Randy dan istrinya. Menurutnya, acara makan bersama itu membuat hubungan Randy dengan Novia membaik.
"Untuk memperkuat hubungan mereka, saya langsung minta bertemu dengan orang tua Novia, meminta Novia untuk menjadi calon istri anak saya, Randy," kata Niryono di Ruangan Sidang Tirta, PN Mojokerto, Selasa (22/3/2022).
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah orang tua Novia. Kala itu, Niryono datang bersama istrinya dan Randy. Sedangkan Novia bersama ibunya, Fauzun Safaroh (45).
Dalam pertemuan saat itu, Niryono menyampaikan pernikahan Randy dengan Novia akan digelar paling lambat setelah 2 tahun. Salah satu penyebabnya, putri sulungnya belum menikah. Menurut keyakinannya, tidak baik jika Randy menikah mendahului kakak kandungnya.
"Yang lebih mendasari ikatan dinasnya. Randy masih ikatan dinas belum boleh menikah. Randy angkatan 47, jadi polisi kalau tidak salah tahun 2018 atau 2019, saya lupa. Baru boleh menikah tahun ini," jelasnya.
Menurut Niryono, rencana pernikahan tersebut disepakati kedua pihak. Termasuk Novia dan ibunya. Keterangan senada disampaikan Rohmawati, ibu kandung Bripda Randy. Ia membenarkan pertemuan yang bisa dibilang acara lamaran itu karena putranya menangis setelah diputus Novia.
"Waktu pernikahan setelah dua tahun itu disepakati oleh semuanya," tandasnya.
Pada sidang perdana perkara aborsi kandungan Novia Widyasari Rahayu (23), Kamis (17/2), JPU mendakwa Bripda Randy dengan pasal 348 ayat (1) KUHP atau pasal 348 ayat (1) juncto pasal 56 ayat (2) KUHP. Polisi nonaktif itu didakwa melakukan dua kali aborsi terhadap kandungan Novia atas persetujuan kekasihnya tersebut.
Bripda Randy sehari-hari berdinas di Seksi Umum (Sium) Polres Pasuruan. Ia juga kadang kala diperbantukan sebagai sopir Kapolres. Randy telah dipecat dari Polri pada 27 Januari 2022. Namun, ia mengajukan banding. Selain itu, dia juga harus menjalani proses hukum terkait perbuatannya yang diduga menggugurkan kandungan kekasihnya, Novia Widyasari Rahayu (23).
Setelah berkas perkara aborsi tersebut dinyatakan lengkap (P21) pada 31 Januari 2022, penyidik Polda Jatim menyerahkan Bripda Randy ke Kejari Kabupaten Mojokerto pada 2 Februari lalu. Jaksa menitipkan polisi asal Dusun/Desa Plintahan, Pandaan, Pasuruan itu di Rutan Polres Mojokerto selama proses peradilan.
Kasus aborsi tersebut mencuat akhir tahun lalu. Yaitu saat Novia ditemukan tewas oleh warga di sebelah makam ayahnya di Makam Umum Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Kamis (2/12) sekitar pukul 15.30 WIB. Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang ini nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun potasium dicampur teh.
Aksi nekat Novia diduga karena masalah asmara dengan kekasihnya, Bripda Randy yang saat itu aktif berdinas di Polres Pasuruan. Mereka berpacaran sejak Oktober 2019. Novia ternyata dua kali hamil dengan Randy. Bukannya menikah, mereka justru menggugurkan kandungan menggunakan obat pada Maret 2021 dan Agustus 2021.
(iwd/iwd)
