Sial nian para penjual di Pasar Wisata Cheng Hoo, Pandaan, Pasuruan. Setelah diterpa kasus durian zonk, mereka kembali diterpa masalah. Para penjual durian di pasar ini melaporkan pihak paguyuban pedagang atas dugaan melakukan pungutan liar (pungli).
Padahal, para penjual ini masih terkena dampak video durain zonk yang menjadikan tempat berjualannya sepi.
Masyarakat tentu masih ingat sebuah video seorang perempuan bercerita membeli tiga durian di Pasar Wisata Cheng Hoo seharga Rp 50 ribu. Dalam video, sang perempuan menjelaskan, jika satu durian mentah, karena itu dibuangnya. Lalu, satu lagi dibuka, namun kosong alias tidak ada isinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas membelah durian ketiga yang dalam kondisi diikat tali. Proses membelah durian itupun direkam video. Dan saat dibuka, ternyata isinya juga kosong.
"Di Masjid Cheng Hoo, yang jual masih muda. Ini penipuan, masak kulit dijual," kata pembeli tersebut dalam video yang dilihat detikJatim beberapa waktu lalu.
Aksi wanita itu akhirnya viral. Sejak adanya video viral tersebut, jualan durian mereka jadi lebih sepi dari biasanya.
"Gara-gara video ini dan ulah satu orang, pedagang durian lainnya kena getahnya. Kan sudah ketahuan orangnya, tentunya harus disanksi tegas," ujar salah seorang penjual durian yang enggan disebut namanya.
Ia mengatakan aksi penipuan tak mungkin dilakukan pedagang yang memiliki lapak tetap. Itu mungkin dilakukan pedagang yang datang pakai motor.
Agar kejadian ini tak terulang, Kepala Pasar Wisata Cheng Hoo Wahyu Wibowo mengatakan akan melakukan pembinaan ke penjual durian di Pasar Wisata Cheng Ho. Ia meminta pembeli juga lebih teliti.
"Setelah kejadian, kami pantau terus. Jangan sampai terulang lagi. Kami minta pedagang memastikan yang dijual baik. Pembeli juga harus lebih teliti," kata Wahyu.
Namun agar peristiwa durian zonk tak terulang, Wahyu menegaskan jika di kemudian hari ditemukan pedagang curang, akan langsung dikeluarkan.
"Saya keluarkan dari pasar Cheng Hoo kalau ada lagi yang curang. Kalau korban ada bukti dan bisa membuktikan kalau itu beli di Cheng Hoo," kata Kepala Pasar Wisata Cheng Hoo, Wahyu Wibowo, Sabtu (19/2/2022).
Wahyu menegaskan ia akan mendukung langkah pidana yang mungkin ditempuh korban. Pihak Pasar Wisata Cheng Hoo sebelumnya sudah menemukan pembeli durian zonk yang viral beberapa waktu lalu. Perempuan warga Mojosari, Mojokerto, itu diberi 50 durian gratis.
Sementara saat ini, alih-alih ketiban durian runtuh, para penjual durian justru ketiban sial. Tiga penjual durian mengaku menjadi korban pungli oknum di paguyuban pedagang pasar. Mereka mengaku dipungut puluhan juta agar bisa berjualan di lokasi.
"Mereka dimintai uang Rp 20 juta per orang untuk berjualan di pasar Cheng Hoo. Tapi mereka bayar nyicil. Masing-masing sudah menyerahkan Rp 10 juta ke oknum paguyuban," kata penasihat hukum penjual durian, Muhajir, kepada detikJatim, Jumat (25/2/2022).
Muhajir menjelaskan para penjual durian di Pasar Wisata Cheng Hoo merupakan pedagang musiman. Mereka tidak memiliki bedak atau tempat tetap dan menggelar dagangan di pikap-pikap.
"Mereka hanya berjualan saat musim durian di pikap-pikap. Tapi mereka diminta uang yang jumlahnya fantastis. Nggak terima mereka," jelas Muhajir.
Muhajir menjelaskan ia mewakili tiga penjual durian sudah melaporkan dugaan pungli itu ke Polres Pasuruan. Ketiga kliennya sudah dimintai keterangan.
"Sementara ini yang mau melapor tiga pedagang," jelasnya.
Kanit Tipikor Satreskrim Polres Pasuruan, Iptu Wachid S Arif, membenarkan pihaknya menerima laporan dugaan pungli tersebut. Tiga pelapor sudah dimintai keterangan.
"Iya benar. Pelapor sudah kami mintai keterangan. Rencananya akan kita panggil lagi untuk dimintai keterangan lanjutan," terang Wachid.
(hil/fat)