Ribuan warga Desa Balun, Kecamatan Turi, tumpah ruah di alun-alun desa untuk mengikuti tradisi Sedekah Bumi, Jumat (10/10/2025) malam. Tradisi unik ini kembali digelar setelah sempat vakum sejak tahun 1960-an dan diikuti oleh ribuan warga desa.
Selain sebagai bentuk rasa terima kasih atas hasil panen, sedekah bumi yang diikuti oleh ribuan warga desa dari 3 agama yang hidup rukun dan damai di desa ini, sedekah bumi ini juga menjadi simbol kerukunan antarumat beragama di desa yang dikenal sebagai Desa Pancasila tersebut.
Dalam tradisi ini, warga dari tiga agama berbeda - Islam, Kristen, dan Hindu - ikut ambil bagian dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu. Dimulai dengan doa bersama umat Hindu, dilanjutkan doa umat Kristiani pada 8 Oktober, dan ditutup dengan doa oleh umat Islam pada 9 Oktober.
Puncak acara ditandai dengan prosesi warga membawa jajanan tradisional, tumpeng besar, dan tujuh gunungan hasil bumi. Gunungan tersebut kemudian menjadi rebutan warga sebagai simbol berkah dan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Kepala Desa Balun, Khusyairi mengatakan, tradisi Sedekah Bumi Tiga Agama ini digelar atas inisiatif bersama warga dan tokoh masyarakat. Ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender event Lamongan.
"Tradisi ini kami hidupkan kembali untuk mempererat kerukunan antarumat beragama sekaligus bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan," ujar Khusyairi.
Dukungan juga datang dari berbagai tokoh lintas agama. Pendeta Mahardika Mangku Negara, pemimpin Gereja Kristen Jawi Wetan Balun, menyebut tradisi ini sebagai wujud nyata rasa syukur kepada Tuhan. "Kami mendukung penuh tradisi ini. Ini cara kami bersama-sama mengucap syukur atas hasil bumi yang melimpah," katanya.
Sementara itu, Tadi, pemangku umat Hindu Desa Balun mengungkapkan, antusiasme umat Hindu dalam mengikuti kegiatan tersebut sejalan dengan ajaran menjaga keseimbangan alam dan bersyukur atas karunia Sang Pencipta. "Kami berharap alam senantiasa memberi kelancaran rezeki, kesehatan, dan panen yang semakin melimpah," tuturnya.
Tradisi Sedekah Bumi Tiga Agama di Desa Pancasila Balun ini bukan sekadar seremoni budaya, tetapi juga menjadi simbol toleransi, kebersamaan, dan doa untuk kemakmuran seluruh warga. Usai berdoa, warga kemudian saling berebut 7 gunungan hasil bumi untuk kemudian dibawa pulang.
Simak Video "Video: Kisah Santri Korban Ponpes Al Khoziny, Mondok Karena Kemauan Sendiri"
(ihc/abq)