Sejarah Nama Balun sebagai Desa Pancasila di Lamongan

Sejarah Nama Balun sebagai Desa Pancasila di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 01 Jun 2023 14:38 WIB
Indahnya toleransi di Desa Balun Lamongan
Desa Balun Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Desa Balun adalah salah satu desa di Lamongan yang syarat dengan nilai sejarah. Di Desa Pancasila ini, ada makam Sunan Tawang Alun I atau Mbah Sin Arih yang konon adalah Raja Blambangan. Nama Sunan Tawang Alun I atau Mbah Alun ini lah yang lambat laun menjadi nama Balun.

Kepala Desa Balun, Kusyairi mengatakan, kata Balun berasal dari nama Mbah Alun, seorang tokoh yang mengabdi dan berperan besar terhadap terbentuknya Desa Balun sejak tahun 1.600-an. Sebutan Mbah Alun, kata Kusyairi, berasal dari Sunan Tawang Alun yang konon adalah Raja Blambangan bernama Bedande Sakte Bhreau Arih.

"Mbah Alun atau Mbah Sin Arih ini belajar mengaji di bawah asuhan Sunan Giri IV (Sunan Prapen). Selesai mengaji dia kembali ke tempat asalnya untuk menyiarkan agama Islam sebelum diangkat menjadi Raja Blambangan," papar Kusyairi, Kamis (1/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pemerintahan di Blambangan, Mbah Alun mendapatkan serangan dari Mataram dan Belanda. Serangan ini membuat Kedaton Blambangan hancur hingga Sunan Tawang Alun melarikan diri ke arah barat menuju Brondong, Lamongan untuk mencari perlindungan ke anaknya, Ki Lanang Dhangiran.

"Mbah Sin Arih kemudian diberi tempat di desa kuno bernama Candipari yang kini menjadi Desa Balun. Di sini lah Mbah Alun mulai mengajar mengaji dan menyiarkan ajaran Islam sampai wafat tahun 1654 berusia 80 tahun sebagai seorang waliyullah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Indahnya toleransi di Desa Balun LamonganMakam Mbah Alun di Desa Balun Lamongan Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim

Mantan juru kunci makam Mbah Alun, Martono menambahkan, sebagai ulama hasil gemblengan Giri Kedaton, Mbah Alun dikenal menguasai ilmu Laduni, Fiqh, Tafsir, Syariat dan Tasawuf. Sehingga, Mbah Alun dikenal sebagai sosok yang tegas, ksatria, cerdas, alim, arif, persuasif dan yang terkenal adalah sifat toleransinya terhadap orang lain.

"Makam Mbah Alun ya di desa ini," ungkapnya.

Desa tempat di mana makam Mbah Alun ini kemudian disebut Desa Mbah Alun menjadi Balun. Hingga saat ini, makam Mbah Alun kerap diziarahi masyarakat, terutama pada Jumat Kliwon akan banyak ditemui rombongan peziarah di sini.

Sementara saat ini, Desa Balun di Lamongan dijuluki sebagai Desa Pancasila karena keragaman agama yang dianut oleh warganya. Di Desa Balun, Kecamatan Turi ini ada tiga agama, yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Meskipun begitu, para warganya bisa hidup berdampingan. Desa Balun selalu menjadi contoh bagaimana kebhinekaan bisa terawat hingga sekarang.

Desa Balun terletak tidak jauh dari Jalur poros nasional Lamongan. Di desa ini 3 rumah ibadah, yaitu masjid, gereja dan pura. Tiga tempat ibadah ini berdampingan dan hanya dipisahkan oleh jalan kecil dan lapangan desa.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads