Bagi para nelayan, ungkapan syukur diwujudkan melalui tradisi petik laut. Hal yang sama dilakukan masyarakat pesisir Pantai Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi pada Jumat (27/6/2025).
Tradisi petik laut yang ditandai dengan larung sesaji ini telah diwariskan secara turun-temurun sejak 1927, dan rutin digelar setiap 1 Suro dalam penanggalan Jawa sebagai wujud sedekah laut.
Tokoh masyarakat Lampon Suharsono mengatakan, ritual diawali dengan arak-arakan sesaji dari Kampung Baru menuju Pantai Lampon, tempat berlangsungnya ritual sejauh satu kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaji tersebut berisi kepala sapi, hasil bumi, dan hasil laut. Sebelum dilarung, para nelayan dan tokoh masyarakat memanjatkan doa bersama di tepi pantai, memohon keselamatan dan rezeki yang melimpah.
"Setelah ritual selesai, sesaji dilarung ke tengah laut menggunakan perahu," kata Suharsono, yang juga ketua panitia Petik Laut Lampon.
Ia menambahkan, rangkaian kegiatan dimulai sejak malam sebelumnya dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Berbagai kesenian hiburan juga ditampilkan.
"Harapan kami, melalui petik laut yang digelar setiap tahunnya ini, para nelayan selalu diberi keselamatan saat melaut, hasil tangkapan melimpah, dan rezeki makin berkah," imbuh Suharsono.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono yang turut hadir dalam prosesi tersebut mengapresiasi semangat warga dalam melestarikan tradisi.
"Petik Laut bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga cerminan kekuatan gotong royong masyarakat pesisir. Ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai kebersamaan yang terus dirawat oleh masyarakat Lampon secara turun-temurun," ujarnya.
Pemkab, kata Wabup, terus mendukung tradisi ini dengan memasukkannya dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest). Selain itu, ia mengajak nelayan menjaga kelestarian laut sebagai sumber kehidupan masyarakat pesisir.
"Laut harus kita jaga bersama. Jangan dikotori atau dirusak. Jangan buang sampah kenlaut atau sungai, mari kita jaga bersama. Karena dari lautlah sumber utama penghasilan yang didapat oleh para nelayan," tandas Mujiono.
Tradisi petik laut ini mendapat sambutan antusias dari warga dan wisatawan. Ribuan orang tampak memenuhi area Pantai Lampon. Terlihat antusiasme mereka menyaksikan rangkaian prosesi ritual, mulai arak-arakan hingga larung sesaji ke tengah laut.
(erm/irb)