Nelayan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar ritual sedekah laut dengan melarung sesaji ke tengah laut selatan. Nahas, beberapa perahu terbalik karena dihantam ombak besar.
Ritual yang digelar setiap bulan Sura ini dipusatkan di Pantai Genjik, Desa Kertojayan, Kecamatan Grabag. Para nelayan melarung sesaji beserta ubo rampe ke tengah laut pada Minggu (20/7/2025).
Namun, saat melarung, beberapa perahu terbalik karena dihantam ombak besar, sementara perahu utama pembawa sesaji berhasil ke tengah laut. Demi keselamatan bersama, perahu lain yang sedianya mengiringi perahu utama melarung sesaji terpaksa balik kanan dan urung melaut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya terbalik (perahunya) karena ombak pas lagi besar, tadi ada empat yang terbalik. Terus yang lain pada balik nggak jadi ke tengah demi keselamatan. Alhamdulillah semua nelayan selamat cuma ada satu kapal yang pecah," kata salah satu nelayan, Rosidin (30) saat ditemui detikJateng di lokasi.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara, Marsono (52), menuturkan bahwa sedekah laut digelar sebagai ujud syukur kepada Tuhan YME sekaligus meminta agar hasil panen ikan ke depan melimpah. Para nelayan melarung ancak sesaji berisikan satu ekor kambing kendit, ingkung bebek dan ayam jago, hasil bumi, selendang serta bunga tujuh rupa ke tengah lautan.
![]() |
"Intinya sebagai rasa syukur kepada yang maha kuasa karena kita sudah diberikan rejeki semoga kita selalu diberi keselamatan dan hasil ikan yang melimpah. Kemudian yang dilarung ada kambing kendit, ingkung bebek dan ayam jago, buah-buahan, palawija, selendang serta bunga tujuh rupa dan lain-lain," ucapnya.
Larungan sendiri digelar di tengah laut sekitar satu kilometer dari bibir pantai. Sebelum dibawa ke tengah laut dengan menggunakan perahu, prosesi ritual sedekah laut diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa.
Namun sayang, belasan perahu yang sedianya beriring-iringan mengawal perahu utama membawa ubo rampe yang telah dipersiapkan untuk dilarung ke pantai selatan batal ke tengah laut karena ombak terlalu besar. Alhasil, perahu pengiring yang dipenuhi berbagai makanan akhirnya diserbu pengunjung sebelum waktunya. Warga percaya, makanan dari perahu-perahu itu bisa membawa berkah.
"Biasanya makanan yang dibawa kembali ke pinggir itu diperebutkan warga. Ya kepercayaan warga istilahnya ngalap berkah," jelasnya.
Ribuan pengunjung pun tumplek blek membanjiri Pantai Genjik. Sebelum ritual usai, mereka sudah menyerbu perahu pembawa aneka makanan tradisional termasuk hasil bumi yang urung ke tengah laut. Warga pun berlarian menghampiri perahu untuk saling berebut makanan diiringi sorak sorai pengunjung lain.
Salah satu pengunjung, Tumarni (48), yang datang bersama keluarganya mengaku sudah tak sabar ikut ngalap berkah. Akhirnya, ia pun bisa merangsek berdesakan dengan pengunjung lain menyerbu perahu yang kembali menepi dan berhasil mendapatkan buah serta makanan kecil lainnya.
"Ikut ngalap berkah, ini dapat buah sama makanan kecil, semoga berkah rejekinya lancar," tuturnya.
(apu/apu)