Legenda Gunung Kelud: Cinta, Pengkhianatan dan Sumpah Abadi

Sri Rahayu - detikJatim
Sabtu, 11 Jan 2025 17:30 WIB
Gunung Kelud. Foto: Aryamartin/d'Traveler
Kediri -

Gunung Kelud, yang terletak di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri, memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya dan aktivitas vulkaniknya, tetapi juga karena legenda-legenda yang melekat erat dalam budaya masyarakat setempat.

Legenda Gunung Kelud bermula dari kisah cinta yang melibatkan seorang putri cantik bernama Dewi Kilisuci dan dua raja sakti, Jatha Suro dan Lembu Suro. Dewi Kilisuci adalah putri mahkota dari kerajaan Jenggolo Manik yang dikenal karena kecantikannya dan posisinya yang terhormat.

Untuk memilih pasangan hidup, Dewi Kilisuci mengadakan sayembara yang mengundang para pemuda, termasuk Jatha Suro dan Lembu Suro. Lembu Suro, seorang raja sakti dari bangsa siluman berkepala sapi, memutuskan mengikuti sayembara ini. Namun, Dewi Kilisuci merasa enggan menerima lamaran Lembu Suro karena wujudnya yang berbeda.

Untuk menolak secara halus, Dewi Kilisuci memberikan tantangan kepada Lembu Suro. Ia meminta Lembu Suro membuat sebuah sumur di puncak Gunung Kelud dalam waktu semalam, sebelum ayam berkokok. Dengan harapan tantangan itu mustahil diselesaikan, karena Dewi Kilisuci yakin Lembu Suro tidak akan berhasil.

Namun, Lembu Suro hampir menyelesaikan tugasnya. Dalam upaya terakhir untuk menggagalkan Lembu Suro, Dewi Kilisuci meminta pasukannya mempercepat kokok ayam. Suara ayam itu menandakan waktu habis, sehingga sumur tidak sepenuhnya selesai.

Meskipun merasa ditipu, Lembu Suro tetap mematuhi permintaan Dewi Kilisuci untuk membuktikan sumur yang dibuatnya berbau wangi. Saat Lembu Suro masuk ke dalam sumur, ia dikubur hidup-hidup oleh pasukan Dewi Kilisuci.

Sebelum meninggal, Lembu Suro mengucapkan sumpah yang terkenal hingga kini, yaitu Kediri dadi kali (Kediri menjadi sungai), Tulungagung dadi kedung (Tulungagung menjadi danau), Blitar dadi latar (Blitar menjadi halaman). Sumpah ini menggambarkan bencana yang konon terjadi setiap kali Gunung Kelud meletus.

Hingga saat ini, kisah Dewi Kilisuci dan Lembu Suro terus diceritakan turun-temurun. Legenda ini menjadi pengingat akan pentingnya kejujuran, komunikasi, dan tanggung jawab dalam hubungan. Gunung Kelud sendiri tetap menjadi simbol cinta yang tragis sekaligus kekuatan alam yang luar biasa.

Selain menawarkan keindahan alam yang memukau, Gunung Kelud juga menyimpan cerita-cerita yang memperkaya tradisi budaya masyarakat sekitarnya. Bagi para wisatawan, mendaki Gunung Kelud tidak hanya memberikan pengalaman menakjubkan, tetapi juga pelajaran hidup yang berharga.

Artikel ini ditulis oleh Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Bercengkrama Dengan Komunitas Downhill Kediri "

(hil/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork