Kisah Lengkap Legenda Gunung Kelud dan Pesan Moral di Baliknya

Kisah Lengkap Legenda Gunung Kelud dan Pesan Moral di Baliknya

Mira Rachmalia - detikJatim
Jumat, 22 Agu 2025 01:00 WIB
Wisata Gunung Kelud, Kediri
Gunung Kelud. Simak Legenda Gunung Kelud (Foto: Andhika Dwi/detikcom)
Surabaya -

Gunung Kelud, salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur, terletak di perbatasan Kabupaten Kediri dan Blitar dengan ketinggian sekitar 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung ini tidak hanya terkenal karena pemandangan alamnya yang menawan serta aktivitas vulkaniknya yang menegangkan, tetapi juga karena cerita legenda yang lekat dalam budaya masyarakat setempat.

Gunung Kelud menjadi simbol perpaduan antara keindahan alam, mitos, dan sejarah.

Salah satu kisah yang paling populer adalah Legenda Gunung Kelud yang menceritakan tentang Dewi Kilisuci, seorang putri cantik nan bijaksana, dan Lembu Suro, raja sakti dari bangsa siluman berkepala sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah cinta, penolakan, hingga sumpah kutukan Lembu Suro menjadi cerita turun-temurun yang dipercaya sebagai asal muasal terjadinya letusan Gunung Kelud. Cerita ini tidak hanya sarat makna, tetapi juga menjadi bagian penting dalam tradisi masyarakat Jawa Timur.

Asal Usul Legenda Gunung Kelud

Legenda Gunung Kelud berawal dari kisah Dewi Kilisuci, putri kerajaan Jenggolo Manik yang terkenal karena kecantikannya dan kedudukannya sebagai putri mahkota. Banyak raja dan ksatria dari berbagai negeri ingin meminangnya, termasuk dua tokoh sakti, Jatha Suro dan Lembu Suro.

ADVERTISEMENT

Untuk menentukan pasangan hidupnya, Dewi Kilisuci mengadakan sebuah sayembara yang kemudian mengundang banyak pelamar.

Dalam sayembara itu, Lembu Suro yang berasal dari bangsa siluman turut serta. Namun, Dewi Kilisuci merasa tidak sanggup menerima lamaran Lembu Suro karena wujudnya yang menyeramkan. Untuk menolak secara halus, ia memberikan tantangan yang hampir mustahil dilakukan, yaitu membuat sumur besar di puncak Gunung Kelud hanya dalam waktu semalam sebelum ayam berkokok.

Dengan kesaktiannya, Lembu Suro hampir berhasil menyelesaikan tugas tersebut. Menyadari hal itu, Dewi Kilisuci meminta pasukannya mempercepat suara ayam berkokok, sehingga pekerjaan Lembu Suro dinyatakan gagal meski sumur hampir selesai.

Sumpah Lembu Suro di Gunung Kelud

Merasa ditipu, Lembu Suro marah besar. Namun, ia tetap masuk ke sumur untuk membuktikan hasil pekerjaannya. Saat itu pula, pasukan Dewi Kilisuci menimbun sumur tersebut hingga Lembu Suro terkubur hidup-hidup. Sebelum ajal menjemput, Lembu Suro mengucapkan sumpah kutukan yang terkenal hingga kini:

  • Kediri dadi kali (Kediri menjadi sungai)
  • Tulungagung dadi kedung (Tulungagung menjadi danau)
  • Blitar dadi latar (Blitar menjadi halaman)

Kutukan ini dipercaya masyarakat sebagai pertanda bencana besar yang terjadi setiap kali Gunung Kelud meletus.

Nilai dan Pesan Moral dalam Legenda Gunung Kelud

Hingga saat ini, legenda Dewi Kilisuci dan Lembu Suro masih diceritakan dari generasi ke generasi. Cerita ini bukan hanya tentang asal muasal Gunung Kelud, tetapi juga mengandung pesan moral penting mengenai kejujuran, tanggung jawab, dan akibat dari pengkhianatan. Selain itu, legenda ini memperkaya budaya Jawa Timur dan mempertegas hubungan erat antara manusia dengan alam.

Gunung Kelud merupakan destinasi wisata alam dengan panorama yang menakjubkan dan sarat akan nilai budaya dan sejarah. Wisatawan yang datang ke Gunung Kelud tidak hanya menikmati keindahan alamnya, melainkan juga belajar tentang legenda yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Jawa Timur.




(ihc/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads