Cara Kerja Keris dan 1.000 Dupa Raden Ilham Saat Taklukkan Hujan di IKN

Cara Kerja Keris dan 1.000 Dupa Raden Ilham Saat Taklukkan Hujan di IKN

Eka Rimawati - detikJatim
Rabu, 31 Jul 2024 19:43 WIB
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro, pawang hujan di IKN.
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro, pawang hujan saat berada di IKN. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro mengemban tugas negara menaklukkan hujan di sejumlah area khusus di Ibu Kota Nusantara (IKN). Raden Ilham mengendalikan hujan berbekal 5 keris dan 1.000 dupa.

Raden Ilham mengaku harus membawa sejumlah barang keperluannya untuk menjalankan tugas itu dari Banyuwangi. Sebab, barang-barang yang ia butuhkan tidak bisa didapat dengan mudah di IKN.

Salah satunya dupa, dia membawa 1.000 batang dupa dari Banyuwangi yang nyaris habis dalam 2 pekan. Untuk mendapatkan dupa di IKN, dia harus menempuh waktu 3 jam ke Balikpapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya semua bawa dari banyuwangi. Di sini cari dupa aja harus ke balikpapan 2-3 jam perjalanan, bawa 1.000 stik atau 2 pak dupa habis seminggu," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (31/7/2024).

Dia menjelaskan bahwa fungsi dupa itu sangat krusial untuk menjalankan tugasnya mengendalikan curah hujan demi memperlancar proyek pembangunan di sejumlah area IKN.

ADVERTISEMENT

Dupa-dupa itu, dia jelaskan, merupakan media untuk mereduksi hal-hal gaib sekaligus untuk menyelaraskan alam.

"Pokoknya dupa harus hidup terus. Kalau darurat bisa rangkap 10 dupanya," katanya.

Selain dupa, dia juga memerlukan media untuk mengalihkan cuaca. Dalam hal ini, Ilham membawa sepasang keris khusus serta membawa 3 keris lain untuk menangkal pengaruh ghaib.

"Ya, saya bawa sepasang keris Pamor Singkir Lurus dan Luk (untuk mengalihkan cuaca). Serta 3 keris Patrem Naga Jimatan untuk piandel atau jaga diri dari berbagai gangguan," ujarnya.

Tumenggung perawat pusaka di Keraton Solo yang juga Kurator Pusaka di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi ini memang lihai merekayasa cuaca. Dia kerap dimintai bantuan untuk acara berskala nasional dan internasional.

Di IKN, Ilham mendapat penugasan khusus selama 22 hari dari Menteri PUPR Basuki Hadimulyno untuk membantu mengondisikan cuaca di IKN agar pembangunan bisa sesuai target.

"Penugasan khusus selama 22 hari atau bisa diperpanjang tergantung situasi. Atas permintaan Menteri PUPR Pak Basuki saat ke Banyuwangi hadir di even BEC lalu," ungkapnya.

"Tiga hari kemudian ditindaklanjuti oleh Dirjen Perumahan lewat stafnya telpon agar saya secepatnya berangkat ke IKN. Rabu-Kamis intens telpon saya. Jumat pagi berangkat," ujar Ilham.

Ada area khusus yang menjadi prioritas percepatan pembangunan. Di antaranya rusun untuk 2.000 ASN dan lokasi menginap untuk seluruh undangan saat peresmian Ibu kota baru.

"Prioritas titik lokasi yang harus saya amankan adalah pembangunan 5 unit rusun yang masing-masing punya 13 lantai dengan tipe 98 untuk 2.000 ASN dan tamu undangan dari seluruh provinsi se-Indonesia," ungkapnya.

Dia terangkan, pekerja proyek mendapat deadline penyelesaian hingga tanggal 10 agustus 2024. Namun, intensitas hujan tinggi menjadi kendala yang menghambat pembangunan.

"Deadline sampai 10 Agustus harus selesai, tapi sebelum saya datang per 22 Juli 2024 hujan terus sampai mobil-mobil proyek nggak bisa masuk karena ada beberapa yang tergelincir jalan licin," ujar Ilham

Ilham telah melaksanakan tugasnya. Dia bahkan mengklaim, selama dirinya berada di sana cuaca di IKN cenderung panas. Justru ketika cuaca sudah cukup kondusif, pekerja proyek memintanya sesekali membiarkan hujan turun.

"Kondisi cuaca setiap hari seperti itu, Alhamdulillah setelah 12 hari saya di sini nggak pernah hujan tapi cenderung panas malah akhirnya disentil pekerja proyek agar dibiarkan hujan dan biar nggak berdebu," kisahnya.




(dpe/iwd)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads