5 Candi di Jawa Timur dan Kisahnya

5 Candi di Jawa Timur dan Kisahnya

Savira Oktavia - detikJatim
Senin, 27 Nov 2023 11:00 WIB
Candi Singosari di Kabupaten Malang
Candi Singosari di Kabupaten Malang/Foto: Muhammad Aminudin
Surabaya -

Pada awal abad ke-10 Masehi, tepatnya sekitar tahun 929 Masehi, pusat pemerintahan di Jawa berpindah ke Jawa Timur. Saat itu, Mpu Sindok yang merupakan keturunan raja-raja Mataram Hindi membangun sebuah kerajaan di Jawa Timur dengan pusat pemerintahan di Watugatuh.

Mpu Sindok digantikan oleh sang putri bernama Sri Isyana Tunggawijaya. Sehingga raja-raja selanjutnya disebut sebagai Wangsa Isyana.

Kemudian, cucu dari Ratu Isyana Tunggawijaya bernama Mahendratta menikah dengan Raha Bali bernama Udayana. Mereka memiliki keturunan putra Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja-raja keturunan Airlangga yang memberikan perintah terhadap pembangunan sebagian besar candi di Jawa Timur. Meski begitu, terdapat candi-candi yang diduga dibangun pada masa yang lebih awal.

Seperti Candi Badhut di Malang. Diduga, pembangunan candi di Jawa Timur masih berlangsung sampai abad ke-15 yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.

ADVERTISEMENT

Bagi detikers yang penasaran, terdapat kisah-kisah menarik di balik pembangunan candi-candi yang ada di Jawa Timur, berikut penjelasannya.

Candi di Jawa Timur:

Terdapat 75 candi yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Timur. Salah satunya Kabupaten Malang sebagai wilayah dengan jumlah candi terbanyak yaitu 27 candi.

Mengutip buku Pesona Candi di Jawa Timur karya Tim Jelajah Wisata Maya, berikut kisah menarik dari beberapa candi di Jawa Timur.

1. Candi Badhut

Pada masa kepemimpinan Gajayana dibuat Candi Badut. Candi Badut berada di Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.Candi Badhut/Foto: Istimewa (dok. situs Perpusnas)

Candi Badhut ditemukan seorang ahli arkeologi pada tahun 1923. Candi yang memiliki nama lain Candi Liswa ini terletak kurang lebih lima kilometer dari Kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Bau, Kabupaten Malang.

Diperkirakan candi ini dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Kerajaan Airlangga. Candi Badhut diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur.

Beberapa ahli purbakala mengungkapkan Candi Badhut dibangun atas perintah raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Hal ini terlihat dalam Prasasti Dinoyo yang ditemukan di Desa Merjosari, di mana pusat Kerajaan Kanjuruhan terletak di daerah Dinoyo.

Berdasarkan tulisan dalam prasasti tersebut, masa pemerintahan Raja Dewasimba bersama putranya, Sang Liswa, yang merupakan masa kejayaan Kerajaan Kanjuruhan. Kedua raja itu sangat adil dan bijaksana, serta dicintai oleh rakyatnya.

Konon, Sang Liswa yang bergelar Raja Gajayana sangat senang melucu atau dalam bahasa Jawanya, yaitu mbadhut, sehingga candi ini dibangun atas perintahnya dan dinamakan Candi Badhut. Namun, belum ditemukan adanya bukti kuat yang menunjukkan hubungan antara Candi Badhut dengan Raja Gajayana.

2. Candi Jago

Candi Jago yang lokasinya arah timur dari Pasar TumpangCandi Jago/ Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim

Candi Jago berlokasi di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tepatnya 22 kilometer ke arah timur dari Kota Malang. Candi ini juga disebut dengan nama lain, seperti Candi Tumpang atau Cungkup.

Menurut Kitab Negarakertagama dan Pararaton, nama candi ini yang sebenarnya adalah Jajaghu. Dalam pupuh 41 gatra ke-4 kitab tersebut dijelaskan bahwa Raja Wisnuwardhana yang memerintahkan Singasari menganut agama Syiwa Buddha, yakni suatu aliran keagamaan yang merupakan perpaduan antara Hindu dan Buddha.

Aliran tersebut berkembang selama masa pemerintahan Kerajaan Singasari yang terletak sekitar 20 kilometer dari Candi Jago. Istilah Jajaghu bermakna keagungan yang digunakan untuk menyebutkan tempat suci. Apabila ditinjau dari bentuknya, Candi Jago didirikan dengan tujuan sebagai tempat pemujaan arwah leluhur.

Menurut kitab yang sama pula, pembangunan candi ini berlangsung sejak tahun 1268-1280 M dan digunakan sebagai penghormatan bagi Raja Singasari ke-4, yakni Sri Jaya Wisnuwardhana. Dalam kitab tersebut juga dijelaskan Candi Jago selama tahun 1359 merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.

3. Candi Singasari

Candi SingosariCandi Singosari/ Foto: Putu Intan/detikcom

Candi Singasari berada di Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, kurang lebih 9 kilometer dari Kota Malang ke arah Surabaya. Candi ini juga dikenal dengan nama Candi Cungkup atau Candi Menara karena merupakan candi tertinggi pada masanya.

Diperkirakan candi ini dibangun sekitar 1300 M sebagai tempat persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Selain candi ini, terdapat Candi Jawi yang juga digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap Raja Kertanegara.

4. Candi Gunung Gangsir

Relief Kalpawreksa Asal : Candi Gunung Gangsir, Jawa Timur Abad : 14-15 MRelief Kalpawreksa Asal : Candi Gunung Gangsir, Jawa Timur Abad : 14-15 M/ Foto: (Museum Nasional)

Candi Gunung Gansir berada di Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, tepatnya 18 kilometer dari Kota Pasuruan. Candi ini sebenarnya bernama Candi Keboncandi, akan tetapi penamaannya diubah berdasarkan letaknya.

Konon, candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga sekitar abad ke-11. Menurut masyarakat setempat, Candi Gunung Gangsir dibangun sebagai penghormatan kepada Nyi Sri Gati atau yang terkenal dengan julukan Mbok Randa Derma atau Janda Murah Hati, karena jasanya dalam membangun masyarakat pertanian di kawasan itu.

Nyi Sri Gati adalah salah satu tokoh dalam legenda masyarakat setempat, di mana pada zaman dahulu Nyi Sri Gati mengajak para pengembara untuk berdoa dan meminta petunjuk kepada Hyang Widi mengenai solusi kekurangan bahan pangan yang sedang mereka alami.

Tak lama kemudian, datang segerombolan burung sebangsa burung gelatik yang membawa padi-padian, dan menjatuhkannya di dekat para pengembara. Padi yang jatuh itu ditanam oleh Nyi Sri Gati dan dapat dipanen beberapa bulan kemudian. Nyi Sri Gati menumbuknya hingga menjadi beras sebelum diolah menjadi nasi.

Ia juga mengajarkan kepada para pengembara cara bercocok tanam. Sejak saat itu, padi dijadikan sebagai makanan pokok. Kehidupan Nyi Sri Gati pun sontak menjadi kaya raya.

5. Candi Jawi

Candi Jawi di Pasuruan peninggalan Kerajaan SingasariCandi Jawi di Pasuruan peninggalan Kerajaan Singasari/ Foto: (Muchammad Irfan/d'Traveler)

Candi Jawi terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Atau sekitar 31 kilometer dari Kota Pasuruan.

Menurut kitab Negarakertagama pupuh 56, Candi Jawi dibangun atas perintah dari raja terakhir Kerajaan Singosari, yaitu Kertanegara untuk tempat beribadah bagi umat Syiwa-Buddha.

Dikarenakan kesetiaan rakyat di kawasan ini kepada raja dan banyak menganut ajaran Syiwa-Buddha, Candi Jawi dijadikan sebagai tempat menyimpan abu jenazah Kertanegara meski lokasinya jauh dari pusat Kerajaan Singosari.

Konon, kawasan candi ini pernah dijadikan sebagai tempat persembunyian oleh Raden Wijaya yang merupakan seorang menantu dari Raja Kertanegara, setelah Kertanegara dijatuhkan oleh Raja Jayakatwang dari Gelang-Gelang (daerah Kediri) sebelum akhirnya mengungsi ke Madura.


Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)


Hide Ads