Hari Wayang Nasional 7 November 2023

Hari Wayang Nasional 7 November 2023

Neshka Rizkita - detikJatim
Senin, 06 Nov 2023 21:02 WIB
Pemkab Klaten mengampanyekan larangan rokok ilegal lewat pagelaran wayang kulit bertajuk β€˜Gempur Rokok Ilegal’ di Alun-alun Klaten, Sabtu (29/7/2023) malam. Acara tersebut sekaligus digelar untuk menyemarakkan peringatan hari jadi ke-219 Klaten.
Ilustrasi pertunjukan wayang kulit/Foto: dok. Istimewa
Surabaya -

Pada Selasa, 7 November 2023 kita akan merayakan Hari Wayang Nasional. Berikut ini ulasan mengenai asal-usul wayang di Indonesia, serta jenisnya yang populer.

Mengutip situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, wayang makin mendapatkan perhatian di Indonesia. Wayang sudah ditetapkan UNESCO sebagai World Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Kemudian tanggal penetapan itu diperingati Hari Wayang Nasional.

Salah satu alasan menetapkan Hari Wayang Nasional adalah karena wayang telah berkembang dan menjadi aset budaya nasional, yang sangat penting untuk membentuk karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Selain itu, tujuan dari Hari Wayang Nasional adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepat pada 17 Desember 2018, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional.

Asal-usul Wayang di Indonesia

Dirangkum dari buku berjudul Peranan Koleksi Wayang dalam Kehidupan Masyarakat yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ada berbagai versi tentang sejarah munculnya wayang. Salah satunya Prasasti Balitung pada tahun 907.

ADVERTISEMENT

Prasasti tersebut menyebutkan Sigaligi mawayang buat Hyang macarita Rimayakumara. Tulisan tersebut ditafsirkan bahwa pertunjukan wayang saat itu untuk menyembah kepada Hyang. Wayang juga ditujukan untuk upacara atau kegiatan berlandaskan pada agama dan kepercayaan masyarakat.

Sementara itu, cerita wayang disebutkan sudah muncul pada abad ke-10. Hal ini dibuktikan dengan adanya relief candi yang memuat sejumlah cerita wayang, seperti Ramayana, Kresnayana, Sayembara Drupadi, dan Arjuna Wiwaha.

Wayang ini disebut wayang purwa. Di mana jenis wayang purwa telah diciptakan pada 1031 atau bertepatan tahun 1109 AD. Wayang Purwa diciptakan Prabu Widayaka di Purwacarita.

Sementara pertunjukan wayang diperkirakan muncul di abad ke-11. Kala itu, pertunjukan wayang menarik perhatian para penonton. Ada yang menangis hingga tertawa saat melihat pertunjukan wayang tersebut.

Hanafi Sobari, dalang wayang golek berusia 15 tahun asal Bandung.Hanafi Sobari, dalang wayang golek berusia 15 tahun asal Bandung/ Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

Jenis-jenis Wayang yang Populer di Indonesia

Dalam budaya Jawa, wayang berarti bayangan atau imajinasi, dan merupakan salah satu teater boneka tradisional. Wayang juga dapat berarti wayang itu sendiri atau keseluruhan panggung teater.

Wayang adalah teater boneka yang paling kuno dan populer di dunia saat ini. Dalam pertunjukan wayang, seorang dalang memainkan wayang. Lima jenis wayang yang populer di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Wayang Kulit

UNESCO menetapkan teater boneka bayangan dan wayang kulit Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003. Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau atau kambing dan berbentuk pipih.

Selain itu, wayang kulit dapat digerakkan kaki dan lengannya. Pertunjukan wayang kulit di Bali dan Jawa sering mengangkat cerita religius, cerita rakyat, dan mitos.

2. Wayang Golek

Perkembangan wayang kulit menghasilkan wayang golek, yang memiliki waktu terbatas untuk ditampilkan siang atau malam. Wayang yang populer di Jawa Barat ini berbentuk tiga dimensi.

Pertunjukannya biasanya dalam bahasa Sunda. Sumber cerita biasanya dari kitab Mahabarata dan Ramayana, serta kisah agama.

3. Wayang Orang

Wayang orang yang juga disebut wayang wong, adalah jenis wayang yang populer di Jawa Tengah yang menggunakan manusia untuk memerankan tokoh-tokoh dari cerita wayang tradisional. Pada awalnya, wayang orang ditunjukkan sebagai hiburan untuk para bangsawan.

Wayang menjadi seni populer seiring berjalannya waktu. Mahabarata dan Ramayana, keduanya mengandung pesan moral, dan Smaradahana adalah cerita yang cukup sering dimainkan.

4. Wayang Beber

Wayang beber dianggap sebagai jenis wayang Indonesia yang paling tua. Sekitar 1223 Masehi, itu pertama kali dikenal di Tanah Air selama kerajaan Jenggala.

Lembaran atau beberan kain atau kulit lembu yang dibentuk menjadi tokoh wayang-wayangan dapat digulung jika tidak dimainkan. Pertunjukan wayang ini dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan gambar pada layar atau kertas. Setiap beberan berfungsi satu dengan cerita.

5. Wayang Klitik

Wayang klitik mirip dengan wayang kulit, tetapi mereka menggunakan media kayu. Kata klitik berasal dari suara kayu yang bersentuhan saat wayang digerakkan atau saat terjadi adegan perkelahian.

Angka-angka yang digunakan dalam cerita ini berasal dari kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Termasuk Kerajaan Jenggala, Kediri, dan Majapahit. Kisah paling terkenal adalah Cinderella.

Itulah sekilas informasi tentang Hari Wayang Nasional. Semoga artikel ini bermanfaat!


Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)


Hide Ads