Hari Wayang Nasional diperingati setiap 7 November oleh masyarakat Indonesia. Tanggal ini merujuk pada pengakuan UNESCO terhadap wayang sebagai warisan budaya takbenda dunia pada 7 November 2003.
Saat ini, wayang dikenal sebagai salah satu seni budaya yang dipertunjukkan tidak hanya untuk hiburan, tetapi sebagai media edukasi melalui cerita. Berdasarkan catatan sejarah, wayang telah ada sejak zaman kerajaan kuno di tanah Jawa.
Peringatan Hari Wayang Nasional memiliki tujuan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap wayang, salah satu warisan budaya Indonesia yang menjadi aset nasional. Lalu, bagaimana asal-usul peringatan Hari Wayang Nasional 2024?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Wayang
Menurut Majalah Indonesiana Vol 12 yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2022, wayang diyakini sudah berkembang sejak masa kerajaan kuno di Pulau Jawa. Catatan tertua yang menyebutkan tentang wayang adalah Prasasti Balitung pada 903 Masehi.
Prasasti ini mengandung kalimat "Si Galigi Mawayang Buat Hyang Macarita Bimma Ya Kumara...". Kalimat tersebut memiliki arti, Galigi Mengadakan Pertunjukan Hyang dengan Cerita Bhimma Muda.
Kalimat ini menunjukkan pada masa itu pertunjukan wayang digunakan dalam upacara keagamaan untuk memuja Hyang, entitas tertinggi dalam bahasa Jawa kuno. Upacara keagamaan ini menggunakan cerita dari kitab-kitab Hindu, seperti Mahabharata dan Ramayana, yang kemudian ditampilkan dalam bentuk wayang.
Berdasarkan jurnal dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), wayang sudah ada sejak masa pemerintahan Raja Kahuripan (976-1012). Pada masa itu, kerajaan di Jawa Timur sedang mengalami perkembangan pesat.
Pada abad ke-10, para pujangga Jawa telah menuliskan karya sastra yang didasarkan pada cerita wayang. Salah satu karya tersebut adalah kakawin, karya sastra yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung (989-910). Karya ini merupakan adaptasi dari Kitab Ramayana yang ditulis pujangga India, Walmiki.
Sejarah Penetapan Hari Wayang Nasional
Mengutip dari situs Majalah Jendela Kemdikbud, Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018, yang ditandatangani pada 17 Desember 2018 Presiden Joko Widodo di hadapan para budayawan dan seniman di Istana Merdeka.
Namun, ditegaskan dalam Keppres tersebut bahwa Hari Wayang Nasional bukan merupakan hari libur. "Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan," bunyi diktum ketiga dalam Keppres Nomor 30 Tahun 2018, yang ditetapkan di Jakarta pada 17 Desember 2018.
Penetapan Hari Wayang Nasional berasal dari usulan masyarakat dan komunitas pewayangan Indonesia melalui Senawangi (Sekretariat Nasional Wayang Indonesia) yang kemudian diwujudkan oleh Kemendikbud, Kementerian PMK, dan Setneg.
Wayang Warisan Budaya Takbenda Dunia
UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003. Wayang kemudian masuk daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul "The Wayang Puppet Theater" pada 4 November 2008.
Penetapan ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Peringatan Hari Wayang Nasional diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk meningkatkan apresiasi terhadap wayang sebagai salah satu aset budaya nasional sekaligus sebagai sarana pembentukan jati diri dan karakter bangsa.
UNESCO mengakui wayang sebagai salah satu seni tradisional tertua dari Indonesia. Selain itu, UNESCO juga mencatat bahwa kesenian wayang sudah berkembang di kerajaan-kerajaan di Jawa dan Bali sejak sekitar 10 abad yang lalu, sebelum akhirnya menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara, sebagaimana dikutip dari situs Indonesia.go.id.
Atas dasar tersebut, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Peringatan ini diatur melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional.
Tujuan Penetapan Hari Wayang Nasional
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional, Hari Wayang Nasional tidak serta merta dirayakan. Ada tujuan di balik penetapan Hari Wayang Nasional sebagai berikut.
- Mengokohkan wayang sebagai aset budaya nasional yang memiliki nilai penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia.
- Meningkatkan citra positif dan martabat bangsa Indonesia di kancah internasional.
- Meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang di Indonesia.
Makna Hari Wayang Nasional
Menurut situs Kemdikbud RI, saat ini, Indonesia memiliki setidaknya 60 jenis wayang dengan berbagai variasi. Penetapan Hari Wayang Nasional pun menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran, persatuan, dan kecintaan terhadap wayang. Diharapkan peringatan ini dapat mendorong pelestarian dan pengembangan kesenian wayang di Indonesia.
Hari Wayang Nasional juga diharapkan mampu mewujudkan kebudayaan nasional yang dinamis dan modern. Dalam konteks ini, peringatan Hari Wayang menjadi sarana untuk mengapresiasi budaya serta membentuk jati diri dan karakter bangsa.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/irb)