Revitalisasi Rumah WR Soepratman di Surabaya Jadi Museum Bagi Generasi Emas

Revitalisasi Rumah WR Soepratman di Surabaya Jadi Museum Bagi Generasi Emas

Amir Baihaqi - detikJatim
Minggu, 29 Okt 2023 16:45 WIB
museum wr supratman
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Museum WR Soepratman pada 10 November 2018 (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya -

Neshka Riskita tampak serius mengamati sebuah biola di dalam kotak kaca. Tepat di bahwa alat gesek tersebut memuat keterangan bahwa alat musik gesek tersebut merupakan duplikat biola milik Pahlawan Nasional, Wage Rudolf (WR) Soepratman.

Puas melihat biola, mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya itu lalu beranjak ke sebuah kotak kaca lainnya. Kali ini, ia melihat setelan pakaian jas warna krem milik WR Soepratman yang dipakai saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Barang-barang milik pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya itu bisa ditemui Neshka di Museum WR Soepratman. Museum ini terletak di Jalan Mangga No 21, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neshka merasa bersyukur karena bisa melihat langsung benda-benda duplikat milik sang pahlawan nasional tersebut. Meski hanya duplikatnya. Ia sendiri mengaku baru mengetahui bahwa ada Museum WR Soepratman di Surabaya.

"Ya momennya kemarin kan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu penasaran coba googling ternyata ada museum WR Soepratman. Itu kenapa saya ke sini untuk lihat-lihat langsung meski hanya duplikat," kata Neshka kepada detikJatim, MInggu (29/10/2023).

ADVERTISEMENT

"Selama ini kan kita tahunya makam WR Soepratman di Jalan Kenjeran. Ternyata ada museumnya juga," imbuh perempuan 23 tahun itu.

Neshka sendiri mengaku kagum dengan WR Soepratman. Sebab ia memilih berjuang agar Indonesia merdeka dengan musik yang diciptakan. Lagu-lagu yang ia ciptakan buktinya menjadi momok bagi pemerintah Kolonial Hindia Belanda waktu itu.

"Kebetulan saya kan suka dengan musik, saya juga ngeband. WR Soepratman menegaskan perjuangan merebut kemerdekaan bukan hanya kontak fisik, tapi juga dengan musik. Kalau nggak salah hari lahir WR Soepratman 9 Maret juga dijadikan hari musik juga kan," ujar perempuan penabuh drum itu.

Bagian dalam Museum WR SoepratmanBagian dalam Museum WR Soepratman (Foto file: detikJatim)

Museum WR Soepratman sendiri diresmikan pada Sabtu, 10 November 2018 oleh Wali Kota Surabaya waktu itu Tri Rismaharini dan dihadiri perwakilan keluarga WR Soepratman dari Purworejo.

Dalam sambutannya, Risma menyebut revitalisasi rumah WR Soepratman merupakan sebagai upaya pihaknya untuk pengembangan kawasan heritage bersejarah yang ada di Kota Surabaya.

"Dan tentunya sebagai pengingat dan pembelajaran bagi generasi sekarang agar tahu dan menghargai jasa para pahlawan," kata Risma saat itu.

Rumah yang kini menjadi museum ini dulunya merupakan milik kakak pertama WR Soepratman, Roekiyem Soepratijah. WR Sepratman tercatat tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1937 hingga meninggal pada 17 Agustus 1938.

Di rumah kecil tersebut WR Soepratman tinggal bersama dengan Roekiyem (kakaknya), Dedi Ferdinand (anak Roekiyem) serta W.M Van Eldik (suami Roekiyem).

Rumah dengan luas 5x10 meter itu terdiri dari dua kamar. Pada kamar di sebelah kanan merupakan kamar keluarga Roekiyem dan kamar di sebelah kiri adalah kamar WR Soepratman.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Surabaya kemudian melakukan revitalisasi atau menghidupkan kembali rumah tersebut menjadi museum. Ini setelah adanya kesepakatan dengan keluarga WR Soepratman yang ada di Purworejo.

Butuh 4 tahun lamanya upaya pemkot untuk merevitalisasi rumah menjadi museum. Lamanya revitalisasi itu karena pemkot Surabaya harus mengumpulkan semua barang-barang memorabilia dari berbagai daerah yang berkaitan dengan WR Soepratman.

Upaya Pemkot Surabaya itu pun kini berbuah manis, karena masyarakat umum dan generasi emas selanjutnya kini bisa melihat langsung memorabilia WR Soepratman. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB tanpa dipungut biaya.




(abq/fat)


Hide Ads