Geliat Generasi Muda Lestarikan Batik Tulis di Kampung Okra Surabaya

Geliat Generasi Muda Lestarikan Batik Tulis di Kampung Okra Surabaya

Aujana Mahalia - detikJatim
Selasa, 03 Okt 2023 11:07 WIB
Kampung batik okra Surabaya
Yesy Widowati menunjukkan salah satu batik okra. (Foto: Aujana Mahalia/detikJatim)
Surabaya -

Antusiasme anak-anak muda terhadap batik tulis ternyata cukup besar. Hal ini diakui oleh sejumlah perajin batik tulis di Kampung Batik Okra, Surabaya. Tingginya minat pemuda ini merupakan peluang untuk terus melestarikan batik.

"Kebetulan anak-anak sekitar sini suka dan seneng diajak membatik, mereka menikmati prosesnya. Kita juga seneng toh lihatnya," ungkap Yesy Widowati, salah satu perajin batik di Kampung Batik Okra, Selasa (3/10/2023).

Yesy menambahkan, banyak generasi muda yang tertarik membatik. Buktinya, mereka kerap menghadiri undangan workshop berbagai instansi pendidikan yang dihelat di Kampung Batik Okra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kampung Batik Okra ini juga punya program membatik bersama dan itu juga cukup tinggi interest-nya dari masyarakat untuk mencoba ikut program workshop batik kami. Itu juga jadi inovasi kita supaya antusiasme pemuda ini tidak terputus sebagai regenerasi dari perajin batik nantinya," jelas Yesy.

Selama ini Kampung Batik Okra rutin mengadakan workshop membatik untuk membuat batik tulis. Mulai dari tahapan mencanting sampai pencelupan yang dapat memberikan pengalaman baru dan menjadi inspirasi untuk ikut melestarikan batik.

ADVERTISEMENT

Yesy mengaku maraknya kain dengan motif batik (printing) di pasaran saat ini tak lantas membuat geliat Kampung Batik Okra redup. Menurutnya, minat pemuda terhadap batik tulis ini juga menjadi angin segar bagi seni tradisional.

"Mengoptimalkan potensi batik juga merupakan langkah positif, perajin batik sekarang memang dituntut untuk selalu kreatif dan terus berinovasi, tapi ya tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki pastinya," tegasnya.

Kampung batik okra SurabayaYesy Widowati menunjukkan salah satu batik okra. Foto: Aujana Mahalia

Seperti namanya, Kampung Batik Okra juga punya motif batik yang khas. Motif tanaman okra hanya dimiliki oleh kampung batik tersebut. Selain itu, kata Yesy, okra juga merupakan akronim dari 'Orang Kranggan'. Para perajin batik tulis di kampung ini merupakan puluhan ibu rumah tangga (IRT) yang memiliki inisiatif untuk mengajukan pelatihan membatik di kelurahan.

Lebih lanjut, Yesy melihat pemuda sebagai agen perubahan juga dapat membantu memopulerkan batik di kalangan generasi muda dan menjaga warisan budaya yang berharga ini tetap hidup. Dengan kolaborasi dan dukungan yang kuat, pemuda dan perajin batik bekerja sama untuk memastikan bahwa batik terus menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia.

"Harapannya, memang ya semoga masyarakat, khususnya pemuda lebih teredukasi lagi. Mindset-nya bisa diubah tentang batik tulis sendiri, kita di sini juga berharap perajin batik dan masyarakat bisa berkolaborasi untuk menciptakan batik yang lebih dikenal dan masyarakat tentunya bisa menghargai batik dengan lebih baik lagi," tukasnya.




(hil/dte)


Hide Ads