Cerita Doktor Muda Untag Surabaya Pancing Prestasi Generasi Muda Dayak

Cerita Doktor Muda Untag Surabaya Pancing Prestasi Generasi Muda Dayak

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 02 Mei 2025 21:30 WIB
Edwin Sofyan
Edwin Sofyan (Foto: Dok. Istimewa/Untag Surabaya)
Surabaya -

Edwin Sofyan resmi meraih gelar doktor di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dengan judul disertasi 'Peran Badan Usaha Milik Desa dalam Meningkatkan Perekonomian Kampung Pegat Bukur Kabupaten Berau.' Raihan akademiknya ini mengantarkan Edwin sebagai doktor muda dari kalangan etnis Dayak di Kabupaten Berau.

Sebagai putra daerah dan Ketua lembaga adat Dayak Kung Kemul Kalimantan Cabang Berau periode 2019-2023, Dr Edwin mampu membuktikan, bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi jembatan perubahan nyata bagi masyarakat desa dan adat.

"Saya memilih tema BUMDes karena saya melihat langsung bagaimana potensi ekonomi lokal bisa berkembang jika dikelola dengan baik. Penelitian ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab saya sebagai anak kampung yang ingin melihat daerahnya maju," kata Dr Edwin saat ditemui di Untag Surabaya, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motivasinya menempuh pendidikan hingga S3 bukan untuk meraih gelar, tetapi langkah konkret menciptakan perubahan. Berlatar belakang ASN dan pemimpin adat, ia ingin menyumbangkan pemikiran ilmiah yang aplikatif bagi pembangunan desa dan pelestarian budaya Dayak.

"Saya ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama dari kalangan Dayak. Bahwa kita bisa berprestasi, bisa berkontribusi, tanpa harus meninggalkan akar budaya kita," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, penting menjalin sinergi antara lembaga adat, pemerintah, dan sektor swasta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat. Ia sendiri aktif menginisiasi pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan advokasi hak-hak adat.

Perjalanan hidupnya yang dimulai dari kampung Tumbit Dayak di Berau hingga berhasil meraih gelar doktor menjadi bukti, di mana kerja keras, pendidikan, dan semangat melayani, dapat memberi dampak besar.

Ia juga menyadari, pendidikan yang baik merupakan salah satu langkah besar membuat masyarakat Dayak semakin mampu bersaing. Apalagi dalam tantangan kemajuan teknologi akan sulit dihadapi masyarakat adat tanpa pendidikan memadai.

Dia percaya, dengan bekal pendidikannya mampu memberikan memotivasi terhadap masyarakat Dayak memiliki kehidupan bermasyarakat lebih baik. Diharapkan masyarakat Dayak semakin percaya diri serta memiliki daya saing yang tinggi untuk menghadapi tantangan ke depan.

"Saya percaya, pendidikan adalah kunci. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana ilmu itu digunakan untuk membuat hidup orang lain lebih baik," pungkasnya.




(esw/abq)


Hide Ads