Ada dua perayaan Hari Puisi di Tanah Air. Ada Hari Puisi Nasional setiap 28 April dan Hari Puisi Indonesia setiap 26 Juli.
Dua peringatan tersebut sama-sama ada kaitannya dengan Chairil Anwar, penyair Angkatan 45 yang karyanya abadi hingga saat ini.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan singkat mengenai Hari Puisi Nasional dan Hari Puisi Indonesia. Ulasan ini dirangkum dari Jurnal Sasindo Universitas Pamulang berjudul Problematika Hari Puisi di Indonesia yang ditulis Washadi pada 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Puisi Indonesia
Hari Puisi Indonesia dirayakan setiap 26 Juli yang merupakan tanggal kelahiran Chairil Anwar. Chairil lahir di Medan pada 26 Juli 1922.
Chairil dianggap sebagai pelopor yang totalitas menggeluti dan menghidupkan puisi. Khususnya di Tanah Air tercinta, Indonesia.
Penetapan Hari Puisi Indonesia melalui proses yang cukup panjang. Hari Puisi di Indonesia digagas Rida K. Liamsi. Ia merupakan seorang penyair senior yang berasal dari Riau.
Pada 22 November 2012, sekitar 40 penyair dari seluruh Indonesia mendeklarasikan dan menetapkan tanggal kelahiran Chairil Anwar sebagai Hari Puisi Indonesia. Deklarasi dan penetapan dilakukan di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau.
Sebelum deklarasi dan pembacaan puisi, digelar Musyawarah Penyair Indonesia. Sementara teks deklarasi dibacakan Sutardji Calzoum Bachri selaku Presiden Penyair Indonesia.
Sehingga sejak 2013, Hari Puisi Indonesia secara rutin digelar di seluruh Indonesia. Yayasan Hari Puisi pun didirikan.
Perayaan Hari Puisi Indonesia biasanya diisi berbagai kegiatan. Seperti pemberian Anugerah Hari Puisi kepada penulis buku puisi terbaik.
Hari Puisi Nasional
Menurut Washadi, pada 2016, banyak posting-an di media sosial yang menyatakan 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional. Tanggal tersebut mengacu pada tanggal wafatnya Chairil Anwar, yakni pada 28 April 1949 di Jakarta.
Namun berbeda dengan Hari Puisi Indonesia, tidak pernah ada deklarasi atau penetapan tanggal wafatnya Chairil Anwar sebagai Hari Puisi Nasional. Sebab, sampai saat ini belum diketahui siapa yang mencetuskan tanggal 28 April sebagai Hari Puisi Nasional.
Terlepas dari itu, Hari Puisi Nasional dirayakan setiap tahun. Biasanya diisi dengan sayembara puisi yang diikuti penyair-penyiar dari seluruh negeri.
Bagi Washadi, adanya dua Hari Puisi di Indonesia merupakan sesuatu yang unik. Ia berharap ada kejelasan tentang Hari Puisi. Sebab, publik seringkali dibuat bingung menentukan mana Hari Puisi yang sebenarnya.
Chairil Anwar, Pelopor Angkatan 45
Sejarah mencatat Chairil Anwar merupakan penyair yang dikenal dengan puisinya yang mendobrak. Puisi 'Aku' yang ditulis tahun 1943 dan dimuat di majalah Timur pada 1945. Puisi itu dianggap sebagai puisi yang sangat berpengaruh pada Angkatan 45.
"Sebagai orang yang pertama-tama merintis jalan dan membentuk aliran baru dalam kesusastraan Indonesia, ia dapat dikatakan orang yang terbesar pengaruhnya dari Angkatan 45," tulis Artati Sudirdjo seperti dikutip H.B. Jassin dalam Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (1956).
(sun/iwd)