Candi Kidal yang terletak di Tumpang, Kabupaten Malang ternyata pernah didatangi Mohammad Yamin. Kedatangan tokoh nasional itu dalam rangka melakukan penelitian relief Garudeya untuk lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila.
"Bapak mantan Presiden Ir Soekarno dulu pernah memerintahkan bapak Mohammad Yamin datang ke Candi Kidal untuk meneliti, membaca dan mengkaji tentang relief Garudeya," ujar Juru Kunci Candi Kidal Siti Romela, Jumat (2/6/2023).
Ia sendiri tidak bisa menceritakan secara detail kapan dan berapa lama Mohammad Yamin berada di Candi Kidal. Sebab, informasi yang didapat itu tidak tertera dalam buku, melainkan dari cerita sesepuh maupun tokoh agama setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kakek saya, bapak saya nggak ada yang tahu. Warga setempat juga gak ada yang tahu kalau Mohammad Yamin kesini. Informasi ini kami dapat dari tokoh 5 agama, akademisi maupun sesepuh yang bertamu ke Candi Kidal," kata Romela.
Kedatangan tokoh nasional ke Candi Kidal itu menguatkan lambang Garuda Pancasila yang diusulkan Panitia Lencana Negara, atas inspirasi dari kisah mitologi Garudeya. Diceritakan, Garudeya merupakan seorang anak yang berjuang membebaskan ibunya dari jeratan perbudakan.
"Dalam cerita ini menunjukkan pertama anak yang ingin mengabdikan diri pada ibunya, kedua anak berjuang untuk membebaskan belenggu orang tuanya dan ketiga berhasil membebaskan ibunya dari perbudakan," terangnya.
"Ini seperti kita (bangsa Indonesia) berusaha merebut atau membebaskan Bumi Pertiwi dari penjajahan. Kedatangan Mohammad Yamin ke sini juga menunjukkan bahwa inspirasi lambang negara bukan diambil dari negara lain melainkan dari negara Indonesia," sambungnya.
Bentuk dari Garuda Pancasila jika dibandingkan dengan relief Garudeya memang memiliki beberapa kemiripan. Mulai paruh yang tajam, bentuk sayap yang hampir sama hingga cakar yang kuat dan besar.
Sementara itu, di Candi Kidal terlihat ada 3 relief Garudeya yang terletak pada bagian kaki candi. Relief itu berada di samping kanan, kiri, dan bagian belakang bagian kaki Candi Kidal. Relief pertama menggambarkan Garudeya menggendong tiga naga, relief kedua Garudeya membawa Kendi, sedangkan relief ketiga Garudeya menyangga ibunya.
(hil/fat)