Khofifah Beri Tunjangan Ribuan Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya Jatim

Khofifah Beri Tunjangan Ribuan Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Sabtu, 08 Apr 2023 00:01 WIB
Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan apresiasi berupa uang pembinaan bagi Seniman di Jatim. (Foto: Istimewa/dok. Pemprov Jatim)
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi dan tunjangan kehormatan kepada 1.000 seniman dan 240 juru pelihara cagar budaya Jatim. Apresiasi berupa tunjangan itu diberikan di Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/4/2023).

"Ini adalah bagian silaturahim kami kepada panjenengan semua yang sudah nguri-nguri, mengembangkan, menghidupkan dan menyemai rasa damai kepada seluruh warga bangsa. Karena seni itu borderless, seni itu nggak ada batasnya, bahkan kepada warga dunia," kata Khofifah dalam keterangan yang diterima detikJatim.

Apresiasi kepada seniman ini diberikan Gubernur Khofifah secara simbolis kepada 80 seniman yang masing-masing menerima Rp 500.000. Juga tunjangan kehormatan senilai Rp 1.100.000 kepada juru pelihara cagar budaya Jatim yang secara simbolis diserahkan Khofifah kepada 20 orang penerima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menyampaikan bahwa pemberian apresiasi kepada seniman ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para seniman Jatim agar bisa terus berkarya dan berekspresi. Tujuannya agar kebudayaan di Jatim bisa terus tumbuh dan lestari.

Seniman penerima apresiasi dari Khofifah ini adalah mereka yang telah diusulkan dan diverifikasi oleh masing-masing Disbudpar kabupaten/kota di Jatim. Di antaranya 10 orang seniman dari Gresik, 10 orang seniman dari Bangkalan, serta 10 orang seniman dari Kabupaten Mojokerto.

ADVERTISEMENT

Selain itu ada 10 orang seniman dari Kota Mojokerto, 11 orang seniman dari Kota Surabaya, serta 20 orang seniman dari Sidoarjo. Sedangkan 9 orang sisanya adalah undangan bagi maestro seniman dan budayawan.

Begitu pun dengan pemberian tunjangan kehormatan bagi juru pelihara cagar budaya di Jatim. Khofifah menyebut hal ini dilakukan untuk menjadi pemompa semangat untuk dapat merawat, menjaga, dan melestarikan keberadaan cagar budaya itu.

Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya Jatim.Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya Jatim. (Foto: Istimewa/dok. Pemprov Jatim)

Pasalnya cagar budaya memiliki peranan penting sebagai simbol eksistensi dari budaya itu sendiri. Selain itu, lanjutnya, cagar budaya bisa menjadi pemanggil memori bagi mereka yang memang memiliki cerita bernilai historis dengan cagar budaya tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Mantan Menteri Sosial RI ini menyampaikan bahwa seni dan religi adalah dua hal yang saling bersambung. Dua hal tersebut, lanjutnya memiliki peranan yang penting dalam perjalanan dakwah Islam di Indonesia khususnya tanah Jawa.

"Saya ingin menyampaikan bagaimana seni dan Religi itu menjadi kekuatan yang luar biasa, antara seni dan religi itu nyekrup," katanya

Ia menuturkan bahwa pada zaman awal masuknya Islam di tanah Jawa, salah seorang aulia yakni Syeikh Makhdum Ibrahim menyebarkan agama Islam melalui dakwah dengan seni dengan menciptakan gamelan yang kala itu dikenal dengan Bonang.

"Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa Sunan Bonang, kenapa ada nama mbonang karena beliau yang menciptakan sendiri, gamelan yang biasa digunakan berdakwah sampai kemudian gamelan itu biasa disebut mbonang dan akhirnya melekat pada nama beliau, Sunan Bonang," tuturnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menerangkan bahwa syair tombo ati yang sangat familiar di telinga masyarakat juga buah karya dari Sunan Bonang. Ia juga menyampaikan bahwa para Wali Songo berdakwah lewat seni yang kuat dengan nuansa religi.

"Nggak ada paksaan, tidak ada kekerasan di dalamnya karena seni yang dijadikan pintu masuk membangun rasa saling menghormati saling menghargai dan seterusnya," ucapnya.

Keterkaitan seni dan religi menurut Khofifah. Baca di halaman selanjutnya.

Khofifah juga mengatakan bahwa seni dan religi memiliki kesinambungan. Salah satunya Khofifah mengatakan bagaimana dia diminta Gus Dur Presiden keempat RI untuk bertemu Ki Manteb, salah seorang dalang populer di Indonesia.

Gus Dur meminta Khofifah menyampaikan agar Ki Manteb membawakan wayang dengan lakon Semar bangun kayangan. Namun, kata Khofifah, Ki Manteb mengatakan bahwa untuk menyuguhkan sebuah pagelaran wayang yang spektakuler dengan lakon seperti dipesan Gus Dur butuh ikhtiar spiritual.

Ikhtiar itu berupa puasa selama 41 hari. Dan karena waktu yang hanya tinggal 39 hari maka Ki Manteb harus mengajak anak dan istrinya untuk ikut berpuasa.

Dari kisah itulah Khofifah menjelaskan ada unsur spiritual yang terus dibangun oleh para seniman untuk menghasilkan karya seni yang tidak hanya spektakuler tetapi juga memiliki ruh di dalamnya.

"Mereka tidak tahu Bagaimana proses untuk bisa mempersembahkan sebuah sajian tidak sekedar spektakuler tapi bisa memberikan ruh yang bisa dijiwai dari seluruh yang menyaksikan indahnya sebuah seni yang dipentaskan," jelasnya.

Penyerahan apresiasi dan tunjangan kehormatan yang bertepatan dengan bulan Ramadhan ini, menurut Khofifah menjadi momen yang tepat untuk mengejawantahkan ajaran Sunan Drajat terkait empat hal.

Pertama, wenehono tongkat marang wong kang wuto, wenehono mangan marang wong kang kaliren, wenehono payung marang wong kan kudanan, dan wenehono klambi marang wong kan kawudan.

"Bukankah itu yang sangat diajarkan pada kehidupan di bulan Ramadhan. Yakni kesalehan sosial," terangnya.

Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya Jatim.Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya Jatim. (Foto: Istimewa/dok. Pemprov Jatim)

Khofifah menjelaskan bahwa makna dari empat hal yang diajarkan Sunan Drajat tidak hanya diartikan secara harfiah tetapi juga bagaimana memberikan perlindungan atau proteksi, ketenteraman, dan ketenangan hidup.

Termasuk makna memberikan penerangan yang dapat dilakukan oleh para seniman Jatim. Di akhir Khofifah berpesan agar seluruh seniman di Jatim terus berkarya menghasilkan karya seni luar biasa dan memelihara budaya yang ada.

"Teruslah berkarya untuk bangsa dan negara dan melestarikan cagar budaya melestarikan seni seni yang punya kearifan luar biasa," pungkasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Hudiyono melaporkan pada 2022 Jatim berhasil mendapat 9 pengakuan warisan budaya tak benda. Salah satunya adalah Sholawat Badar. Tahun ini, Jatim kembali mengajukan 28 karya budaya untuk mendapatkan pengakuan warisan budaya tak benda.

Perwakilan Maestro Seniman dari bidang seni tari Abing Santoso menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah kepada para seniman dan juru pelihara cagar budaya Jawa Timur. Hal ini akan menjadi motivasi untuk terus berkarya dan bekerja memelihara budaya di Jawa Timur.

"Terima kasih Ibu Gubernur atas apresiasinya kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya," ucapnya.

Ia yang juga merupakan guru seni di SMKN 12 Surabaya mengatakan bahwa pada 2022 kemarin ia berhasil membuat banyak orang memusatkan perhatian pada tarian yang ia peragakan bersama muridnya yang diiringi dengan gending srampat Jawa Timuran.

Melalui video tarian yang ia unggah lewat media sosialnya, banyak anak-anak muda yang kemudian tertarik mempelajari seni dan budaya. "Karena itu saya tetap mempunyai misi untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisional di Jawa Timur," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads