Hari ini merupakan Hari Musik Nasional 2023. Kali ini, detikJatim akan mengajak detikers mengulas soal musik tradisional di Jawa Timur.
Jawa Timur memiliki ragam budaya. Termasuk ragam musik tradisional. Berikut ulasannya yang dirangkum detikJatim.
Musik Tradisional Jawa Timur:
1. Musik Gamelan
Musik gamelan menghasilkan lagu yang disebut dengan Gending Jawa. Fungsinya sebagai pengiring pagelaran wayang kulit, pengiring dalam pementasan (tari-tarian, kesenian dan lain-lain), pengiring acara ritual adat Jawa, hiburan lepas (karawitan), dan lain sebagainya. Gamelan Jawa Timuran memiliki berbagai jenis, yakni:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gamelan Reog Ponorogo
Gamelan Reog Ponorogo digunakan untuk mengiringi pertunjukan kesenian Reog Ponorogo. Instrumennya terdiri dari angklung Reog, gong, kendang Reog, slompret, kenong serta ketipung.
Gamelan Jaranan Thek
Gamelan Jaranan Thek digunakan untuk mengiringi kesenian kuda lumping, yang juga berasal dari Ponorogo.
Gamelan Wayang
Gamelan Wayang digunakan untuk mengiringi kesenian wayang kulit.
Gamelan Banyuwangi
Gamelan Banyuwangi digunakan untuk mengiringi kesenian khas Banyuwangi. Bunyi yang dihasilkan dari gamelan ini mendapat pengaruh dari Gamelan Jawa Keraton, Gamelan Reog, Gamelan Jaranan Thek dan Bali.
2. Musik Gedongan
Musik Gedongan berasal dari Banyuwangi. Biasanya musik ini dipertunjukkan pada waktu senggang, saat bulan purnama maupun acara hajatan tertentu.
Musik Gedongan dimainkan 8 orang dan semuanya perempuan. Instrumen utama yang digunakan adalah lesung dengan ukuran yang berbeda-beda.
Sehingga menghasilkan bunyi yang berbeda pula. Seiring perkembangan zaman, ada penambahan instrumen angklung, ining-ining atau triangle dan gong.
3. Musik Angklung Banyuwangi
Sesuai namanya, musik angklung ini juga berasal dari Banyuwangi. Musik Angklung Banyuwangi biasanya digunakan sebagai sarana hiburan, seperti ketika ada hajatan pernikahan maupun khitanan.
Musik angklung merupakan salah satu alat dalam pembawaan gending-gending Banyuwangen. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam musik ini terdiri dari sepasang angklung, demung, slentem, saron, peking, kendang, gong besar serta seruling.
4. Karawitan Jawa Timur
Karawitan berasal dari kata rawit yang artinya rumit atau berbelit-belit. Namun juga dapat berarti lembut, halus, cantik berliku dan enak.
Karawitan dalam makna umum artinya musik instrumental. Sedangkan dalam arti khusus berarti seni vokal atau isntrumental.
Biasanya karawitan dapat dipertunjukkan secara mandiri maupun dengan kesenian lainnya seperti ludruk, seni wayang dan lain-lain. Musik ini menonjolkan ciri khas Jawa Timuran. Ada penabuhan bonang babok dan bonang penerusnya, kemudian saron, peking dan kendang.
Karawitan pada umumnya terbagi atas 3, yakni:
- Karawitan vokal
- Karawitan instrumental
- Kawaritan vocal dan instrumental (campuran klenengan)
5. Musik Bheru
Musik Bheru merupakan musik asal Waru, Pamekasan. Bheru dalam ejaan bahasa Madura berasal dari kata 'Waru' yakni tempat asal musik tersebut.
Musik Bheru biasaya dibawakan saat hajatan pernikahan maupun khitanan. Instrumen pendukungnya ialah jedor, dung-dungan (sejenis ketipung), tambur dari bahan seng, kecer, slompret (alat tiup) dari bahan seng dan saronen dari bahan kayu.
Permainan musik ini hanya mengandalkan spontanitas, dengan saronen sebagai pembawa melodi dan alat musik lainnya sebagai pemantap jalannya irama.
(sun/iwd)