Jejak Prajurit Mataram Ki Ageng Wiroyudo di Balik Masjid Tertua Bojonegoro

Jelajah Ramadhan

Jejak Prajurit Mataram Ki Ageng Wiroyudo di Balik Masjid Tertua Bojonegoro

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 25 Mar 2023 16:20 WIB
Masjid Nurul Huda Bojonegoro
Masjid Nurul Huda diyakini salah satu tertua di Bojonegoro (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Masjid Jami Nurul Huda diyakini merupakan masjid tertua di Bojonegoro. Masjid yang berada di bantaran Bengawan Solo, Desa Cangaan, Kecamatan Kanor dibangun pada 1262 Hijriah atau 1846 Masehi.

Takmir masjid Nurul Huda, Abdul Hakim mengatakan, meski diyakini sebagai salah satu masjid tertua, namun hampir seluruh bagian bangunan masjid sudah mengalami renovasi berulang kali.

"Meski dikenal sebagai masjid tertua di Bojonegoro, namun bangunan masjid ini sudah terlihat seperti masjid modern karena mengalami renovasi beberapa kali agar lebih baik supaya lebih nyaman digunakan warga untuk beribadah," kata Hakim kepada detikJatim, Sabtu (25/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hakim menuturkan, masjid Nurul Huda ini diketahui dibangun oleh seorang prajurit dari Kerajaan Mataram Islam. Prajurit tersebut bernama Ki Ageng Wiroyudo yang lari dari kejaran kompeni Belanda.

"Ceritanya ada seorang prajurit kerajaan Mataram dikejar-kejar Belanda kemudian merakit perahu getek dari pohon pisang menyusuri Bengawan Solo. pertama kali bersandar di Desa Kabalan, di situ kurang lebih satu tahun," tutur Hakim.

ADVERTISEMENT
Masjid Nurul Huda BojonegoroMasjid Nurul Huda Bojonegoro ini pernah disinggahi Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari hingga Presiden Soekarno (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)

Lama bersembunyi, Ki Wiroyudo lalu membangun sebuah surau atau semacam langgar di Desa Cangaan. Rupanya pembangunan ini mendapat sambutan hangat masyarakat setempat.

Kini masjid kebanggaan warga Cangaan dengan warna perpaduan putih, hijau dan kuning emas, mampu menampung jemaah hingga 700 orang. Masjid itu juga pernah disinggahi oleh sesepuh pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari hingga KH Hasib Wahab Hasbullah.

Masjid Nurul Huda BojonegoroBencet atau alat penunjuk waktu Masjid Nurul Huda Bojonegoro pada zaman dulu masih terawat (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)

Sebuah bedug peninggalan Ki Ageng Wiroyudo juga masih berdiri kokoh di sudut serambi, setiap kali saat waktu salat tiba pasti ditabuh. Selain itu sebuah bencet, atau alat petunjuk waktu salat pada zaman dulu juga nampak berdiri di samping masjid.

Sebuah peti kayu jati yang diperkirakan berusia 342 tahun dan karpet yang pernah digunakan untuk menyambut kedatangan presiden pertama Soekarno. Hingga kini masih ada dan tersimpan utuh.




(abq/dte)


Hide Ads