Akhir Kisah Desa Asal Topeng Monyet di Madiun

Akhir Kisah Desa Asal Topeng Monyet di Madiun

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 03 Mar 2023 16:15 WIB
Foto monyet yang dikaryakan dalam atraksi topeng monyet di Desa Kertosari Madiun
Properti pertunjukan topeng monyet yang turut disita BKSDA Jatim dari para pionir pengamen topeng monyet di Desa Kertosari, Madiun. (Foto: dok. Sugeng Harianto/detikJatim)
Madiun -

Sejak sekitar 1970-an pertunjukan topeng monyet dikenalkan oleh seorang sesepuh di Dusun Tosari, Desa Kertosari, Geger, Madiun. Pertunjukan yang sangat menghibur di eranya itu menyebar cepat ke kota-kota besar.

Para pelaku topeng monyet itu mengadu nasib ke Ibukota. Monyet yang dilatih sejak kecil itu ternyata memberi penghidupan yang menjanjikan.

Segera saja warga di sekitar mengikuti jejak sesepuh yang menurut sejumlah sumber dikenal dengan nama Mbah Surotuluh. Warga Kertosari pun berbondong-bondong mengadu nasib ke kota besar lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga 1980-an, atraksi topeng monyet mencapai kejayaan di Ibu Kota. Bahkan ada sebuah kampung di Jakarta yang dijuluki Kampung Monyet karenanya.

"Saat itu Jakarta menjadi salah satu tujuan perantauan warga Kertosari pengamen topeng monyet ini. Sampai ada kampungnya di sana, kan," ujar Kades Kertosari Sofia Ervan kepada detikJatim, Jumat (3/3/2023).

ADVERTISEMENT

Hingga senja kala tiba menghampiri para pengamen topeng monyet. Kampanye "Indonesia Bebas Topeng Monyet" dimulai di DKI Jakarta pada 2013.

Larangan topeng monyet dikeluarkan oleh Joko Widodo yang saat itu menjabat Gubernur DKI. Menyusul kemudian larangan topeng monyet di provinsi lain, termasuk di Jawa Timur.

Puncaknya, Kementerian LHK turut mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang larangan topeng monyet pada 2018. Maka sejak saat itu atraksi topeng monyet semakin kehilangan peminat.

Bukan karena apa, topeng monyet semakin tidak diminati karena masyarakat semakin sadar bahwa atraksi itu tak ubahnya eksploitasi satwa yang kesejahteraannya kurang diperhatikan.

Pada pionir topeng monyet dari Desa Kertosari Madiun pun banyak yang pulang dari perantauan. Apalagi sejak merebaknya COVID-19. Tak jarang dari mereka yang akhirnya berganti profesi.

Kades Kertosari Ervan mengatakan, pada 2022 jumlah pengamen topeng yang tadinya mencapai ratusan orang tersisa hanya puluhan orang saja. Lalu datanglah BKSDA Jatim bersama LSM Jaringan Satwa Indonesia.

"Satu tahun kami sosialisasi supaya mereka mau menyerahkan monyet dan beralih profesi. Tadinya ya menolak. Sampai akhirnya mereka mau menyerahkan monyet dan peralatannya," ujar Ervan.

Rabu (1/3/2023), para pionir topeng monyet di Desa Kertosari menyerahkan monyet dan properti topeng monyet milik mereka ke BKSDA Jatim. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan uang pembinaan Rp 3,5 juta.

"Kami akan terus berupaya membuat warga ini tetap mendapatkan penghidupan. Kami sediakan lahan untuk bertani, atau tempat untuk berdagang," ujarnya.

Ikuti berita selengkapnya berikut ini.

1. 23 Monyet dari Desa Asal Topeng Monyet di Madiun Diserahkan ke BKSDA

2. Riwayat Desa di Madiun Asal Atraksi Topeng Monyet Seluruh Indonesia

3. Tangis Pelatih Topeng Monyet di Madiun Serahkan Monyet Kesayangan ke BKSDA

4. Tak Ada Lagi Pemuda yang Mau Teruskan Atraksi Topeng Monyet di Desa Asalnya

5. Monyet Diserahkan ke BKSDA, Pengamen Topeng Monyet Madiun Bingung Kerja Apa

6. Bingungnya Pengamen Desa Topeng Monyet Setelah Pensiun untuk Selamanya

7. Kisah Rantau Pengamen Topeng Monyet Madiun ke Kota-kota Besar

8. Akhir Cerita Desa Topeng Monyet di Madiun




(dpe/dte)


Hide Ads