Kelenteng Sanggar Agung dan Kisah di Balik Patung Dewi Kwan Im

Kelenteng Sanggar Agung dan Kisah di Balik Patung Dewi Kwan Im

Firda Aulia Miftahul Zanah - detikJatim
Senin, 16 Jan 2023 11:37 WIB
Kelenteng Sanggar Agung dikenal dengan Kelenteng Hong San Tang. Kelenteng ini didirikan pada 1999 sebagai tempat ibadah Tri Dharma.
Kelenteng Sanggar Agung/Foto: Istimewa (dok. website Tourism Surabaya)
Surabaya -

Kelenteng Sanggar Agung dikenal dengan Kelenteng Hong San Tang. Kelenteng ini didirikan pada 1999 sebagai tempat ibadah Tri Dharma.

Itu seperti dikutip dari situs resmi Tourism Surabaya. Sementara Tri Dharma memiliki arti harfiah tiga ajaran. Tiga ajaran yang dimaksud adalah Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme.

Kelenteng Sanggar Agung memiliki ciri khas yakni Patung Dewi Kwan Im setinggi 20 meter yang berada di tepi laut. Tempat ibadah ini berada di Pantai Kenjeran. Tepatnya di Jalan Sukolilo No 100, Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Patung Dewi Kwan Im dibangun mulai 2001. Pembangunannya dilatarbelakangi kisah tentang kehadiran sang dewi.

Alkisah, pada suatu malam, seorang karyawan kelenteng Sanggar Agung melihat penampakan perempuan. Perempuan tersebut mengenakan jubah putih, berjalan di atas air dan hendak menutupi kelenteng. Penampakan tersebut diyakini sebagai Dewi Kwan Im.

ADVERTISEMENT

Di sisi kanan dan kiri Patung Dewi Kwan Im ada dua patung pengawal, yakni Patung Shan Nan dan Tong Nu. Serta ada empat maharaja langit pelindung empat penjuru dunia.

Kelenteng Sanggar Agung dikenal dengan Kelenteng Hong San Tang. Kelenteng ini didirikan pada 1999 sebagai tempat ibadah Tri Dharma.Patung Dewi Kwan Im di Kelenteng Sanggar Agung/ Foto: Istimewa (dok. website Tourism Surabaya)

Kemudian ada dua patung penjaga yakni sepasang naga surgawi. Masing-masing memiliki ketinggian 6 meter.

Kawasan Kelenteng Sanggar Agung memiliki luas 4.000 meter persegi. Tempat ibadah ini didirikan keluarga Soetiadji Yudho.

Ada akulturasi atau percampuran budaya dalam arsitektur kelenteng tersebut yakni antara budaya Bali dan Jawa. Sang arsitek yakni Yusach NH.

Kelenteng Sanggar Agung tak hanya menjadi tempat ibadah. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, bisa datang pada pukul 09.00-17.00 WIB.

Tak hanya itu, kelenteng tersebut juga menjadi tempat jenazah diperabukan dan kremasi. Sehingga pihak kelenteng mempekerjakan banyak karyawan.

Saat ini, kelenteng tersebut tengah bersiap menyambut Imlek 2023. Dalam kalender China, tahun 2023 merupakan Tahun Kelinci Air. Tahun Kelinci Air dimulai 22 Januari 2023 sampai 9 Februari 2024.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads