Nisan dan Patung Naga, Simbol Kiai-Nyai Pasir di Telaga Sarangan

Urban Legend

Nisan dan Patung Naga, Simbol Kiai-Nyai Pasir di Telaga Sarangan

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 10 Nov 2022 16:37 WIB
Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini juga dikenal dengan nama Telaga Pasir.
Nisan di pulau tengah Telaga Sarangan Magetan/Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Magetan -

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini diselimuti cerita tentang Kiai dan Nyai Pasir yang melegenda.

Ada dua versi cerita Kiai dan Nyai Pasir. Ada yang menyebut pasangan itu moksa, ada juga yang percaya mereka menjelma ular naga.

Namun masyarakat sekitar percaya, Kiai dan Nyai Pasir terus menjaga Telaga Sarangan. Maka dari itu, ada ritual larung sesaji setiap tahunnya di telaga tersebut.

Ada dua simbol Kiai Pasir dan Nyai Pasir. Yakni sepasang patung ular naga dan sepasang batu nisan.

Jika Anda datang ke Telaga Sarangan, pasti akan melihat patung ular naga besar. Patung ular naga itu berjarak 100 meter dari pintu masuk. Patung ini kerap menjadi spot foto bagi wisatawan.

Patung ular naga tersebut dibangun untuk menggambarkan jelmaan Kiai dan Nyai Pasir yang hilang misterius. "Memang ada dua versi cerita Kiai dan Nyai Pasir. Ada versi bahwa Kiai dan Nyai Pasir itu mukso (moksa) atau hilang misterius, dan juga versi lain bahwa Kiai dan Nyai Pasir menjadi ular naga," terang Sesepuh Kelurahan Sarangan, Soetowo kepada detikJatim, Kamis (10/11/2022).

Sementara sepasang nisan ada di pulau kecil, yang berada di tengah Telaga Sarangan. Pulau yang luasnya sekitar 3 ribu meter persegi itu menjadi lokasi yang dikeramatkan.

"Pulau ini seluas sekitar 3 ribu meter persegi, terdapat dua bangunan nisan makam. Masyarakat mempercayai makam itu adalah wujud Kiai dan Nyai Pasir yang menghilang tanpa bekas," ujar Kepala Kelurahan Sarangan, Prima Suhardi Putra.

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini juga dikenal dengan nama Telaga Pasir.Patung naga di Telaga Sarangan/ Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Terkait cerita detailnya, Prima meminta Soetowo yang menjelaskan. Menurut Soetowo, nisan tersebut dibangun pada 2012.

Soetowo melanjutkan, nisan tersebut dibangun pada masa juru kunci Karyo Sarni. Yang bersangkutan meninggal tahun 2021.

"Kalau dua nisan makam ini baru ada, dibangun sekitar tahun 2012. Dulu juru kunci saat masih almarhum Pak Karyo Sarni," kata Soetowo.

Menurut Soetowo, pembangunan nisan tersebut atas ide seseorang pengunjung Telaga Sarangan asal Banyuwangi. Pengunjung itu meminta ada dua nisan untuk menggambarkan Kiai dan Nyai Pasir.

"Konon pengunjung orang Banyuwangi yang ke Sarangan berpesan agar di tengah pulau dibangunkan dua makam. Hanya begitu cerita soal dua batu nisan di tengah pulau," pungkas Soetowo.

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini juga dikenal dengan nama Telaga Pasir.Pulau di Telaga Sarangan/ Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Telaga Sarangan berada di lereng Gunung Lawu. Tepatnya di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Secara administrasi, Telaga Sarangan masuk Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan.

Telaga Sarangan terbentuk secara alami dengan luas sekitar 35 hektare. Uniknya, di tengah telaga ada pulau yang rindang dengan tumbuhan liar.



Simak Video "Bus Wisata Masuk Jurang di Magetan, 7 Penumpang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/bdh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT