Kisah Mistis dan Mitos Telaga Sarangan Magetan

Ada kisah mistis dan mitos yang menyelimuti Telaga Sarangan Magetan. Seperti cerita pohon di sekitar telaga yang konon tidak bisa ditebang.

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini berada di lereng Gunung Lawu. Tepatnya di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Secara administrasi, Telaga Sarangan masuk Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan. Telaga Sarangan terbentuk secara alami dengan luas sekitar 35 hektare. Uniknya, di tengah telaga ada pulau yang rindang dengan tumbuhan liar.

Ada sebuah pohon langka di Telaga Sarangan. Pohon itu bernama liwung. Pohon liwung wujudnya menyerupai pinang yang tidak bercabang.

Pohon liwung yang ada di Sarangan ada dua. Pohon itu berjajar di lereng Gunung Lawu, berjarak sekitar 500 meter dari Telaga Sarangan. Konon, pohon liwung tersebut tidak bisa ditebang.

"Pohon langka namanya liwung yang berada di KPH Lawu, jarak sekitar 500 meter dari Telaga Sarangan," terang Sesepuh Kelurahan Sarangan, Soetowo kepada detikJatim, Kamis (10/11/2022).

Soetowo bercerita, beberapa tahun yang lalu ada warga yang berniat menebang pohon liwung tersebut. Namun saat ingin menebang, pohon liwung hilang misterius tanpa bekas.

"Dulu ada yang berniat ingin menebang pohon liwung tersebut, namun mendadak hilang misterius tanpa bekas pohon tersebut," kata Soetowo.

Soetowo juga mengatakan, saat ini induk pohon liwung hanya ada dua. Pihak kelurahan telah mengembangkan dengan ditanam di pulau tengah Telaga Sarangan.

"Hanya ada dua pohon liwung yang tertua tinggi sekitar 25 meter dan diameter sekitar 60 meter. Menyerupai pinang dan kelapa. Saat ini kita tanam di tengah pulau di Telaga Sarangan biar bertambah," jelas Soetowo.

Selain mitos pohon tak bisa ditebang, ada banyak kisah lainnya dari Telaga Sarangan. Termasuk kisah Kiai Pasir dan Nyai Pasir.

Ada dua versi cerita Kiai Pasir dan Nyai Pasir. Ada yang menyebut pasangan itu moksa, ada juga yang percaya mereka menjelma ular naga.