Kerangka manusia utuh ditemukan di situs Watesumpak, Trowulan, Mojokerto. Jasad yang dimakamkan di bangunan purbakala peninggalan Majapahit ini diyakini jasad seorang pemeluk Islam.
Kerangka ditemukan di sebelah barat 4 makam tersebut. Ketika ditemukan di kedalaman 120 cm, kerangka manusia ini masih utuh dari kepala sampai kaki. Posisi kepala di arah utara, sedangkan wajahnya menghadap ke barat.
"Ini kami duga makam Islam, dia (jasad) orang Islam. Karena kepala di utara, wajah menghadap ke barat," kata Vidi kepada detikJatim di lokasi ekskavasi, Senin (26/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Tim Ekskavasi Situs Watesumpak Vidi Susanto mengatakan pihaknya belum bisa mengidentifikasi jenis kelamin jasad manusia tersebut. Ia memastikan kerangka manusia itu tidak ada kaitannya dengan Situs Watesumpak yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit.
"Kalau dia (kerangka manusia) dari budaya yang sama (Majapahit), tentu tidak akan merusak struktur. Dengan adanya kerangka itu pada masa pemakamannya mengepras sebagian struktur pagar untuk menaruh jasad. Sehingga merusak struktur," jelas Vidi kepada detikJatim, Senin (26/9/2022).
Teori tersebut, lanjut Vidi diperkuat dengan peta topografi buatan Belanda tahun 1882-1892. Pada masa itu, Situs Watesumpak berupa pemakaman umum orang Jawa. Menurutnya, kebanyakan situs purbakala di wilayah Trowulan dimanfaatkan masyarakat untuk makam setelah masa kerajaan berakhir.
"Di peta Belanda lokasi ini (Situs Watesumpak) disebut sebagai Javanese Graven atau permakaman orang Jawa. Artinya, tidak hanya satu makam, tapi jamak," terangnya.
Kerangka manusia ini dievakuasi dari Situs Watesumpak pada Sabtu (24/9/2022) siang. Selanjutnya, jasad yang tinggal tulang berulang itu dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Watesumpak sesuai syariat Islam.
"Karena kami duga dia (kerangka manusia) orang Islam, maka kami makamkan secara Islam juga. Warga sini tidak ada yang tahu itu makam siapa," tandasnya.
Ekskavasi tahap pertama Situs Watesumpak digelar 10 hari, 17-26 September 2022. Bangunan kuno di situs ini diyakini bekas permukiman orang-orang penting pada masa Majapahit.
(iwd/iwd)