Melihat Lagi Peresmian Museum Rasulullah yang Diantre 3.000 Pengunjung

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 22 Sep 2022 17:51 WIB
Peresmian Museum Rasulullah pada Hari Santri 2020. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Museum Rasulullah di Kota Probolinggo telah ditutup. Museum yang satu kompleks dengan Museum Probolinggo di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran itu sebenarnya cukup diminati. Buktinya, saat pembukaan museum itu untuk pertama kalinya pada 2020, ribuan pengunjung langsung menyerbu.

Tepat pada Hari Santri Nasional 2020, yakni pada 22 Oktober 2 tahun lalu Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin secara resmi membuka museum itu dengan memukul gong. Saat itu Hadi Zainal mengatakan Museum Rasulullah akan membawa berkah bagi Kota Probolinggo.

Sebabnya, peluncuran museum itu digelar di hari dan bulan yang baik. Tepat di hari Santri Nasional serta digelar di bulan Rabiul Awal bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Apalagi, museum itu memamerkan artefak peninggalan kekasih Allah SWT dan para sahabatnya.

Saat itu Hadi Zainal mengaku bangga meresmikan Museum Rasulullah di Kota Probolinggo. Dia yakin akan ada banyak warga dan umat yang datang ke Museum tersebut untuk menyaksikan peninggalan Rasulullah SAW dan memupus kerinduan pada Sang Nabi Terakhir.

Ia juga gembira pada saat dibuka saat itu sudah banyak pengunjung yang memesan tiket. Tidak hanya dari Kota Probolinggo bahkan datang dari luar kota. Mereka rela antre karena saat itu ada pembatasan berkaitan pemberlakuan protokol kesehatan dan physical distancing.

Tarif Museum Rasulullah di Kota Probolinggo/ Foto: Tangkapan Layar

"Sebuah kebanggaan tersendiri dan berkah bagi Kota Probolinggo di saat bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, banyak warga dan umat datang ke Museum Rasulullah SAW. Bayangkan sudah ada yang antre 3.000 tiket," ujar Hadi Zainal.

Tiket masuk ke museum ini Rp 50 ribu per orang. Untuk anak-anak, harga tiketnya Rp 25 ribu dan digratiskan bagi balita.

Meski harga tiketnya tergolong mahal, namun antusiasme warga untuk melihat langsung peninggalan Nabi Besar Umat Muslim itu sangat tinggi. Pada hari peresmian itu 3.000 orang pembeli tiket tidak bisa dilayani sepenuhnya. Mereka diizinkan masuk dibagi dalam sembilan sesi dalam sehari.

Tidak hanya dibatasi jumlah orang yang maksimal per sesi hanya 40 orang, pada saat itu para pengunjung juga dibatasi waktu. Setiap pengunjung dalam setiap sesi diizinkan berada di dalam ruang pamer museum hanya selama 30 menit.

Saat itu detikJatim sempat mewawancarai salah satu pengunjung Choirul Nisa. Ia mengaku merasa bangga bahwa Kota Probolinggo memiliki wisata religi. Bahkan dengan adanya museum itu menurutnya tidak perlu jauh-jauh ke Timur Tengah untuk bisa melihat barang peninggalan Nabi Muhamad SAW.

"Sangat bangga di Kota Probolinggo ada wisata religi dan bisa melihat barang peninggalan Nabi ke-25 ini. Jadi tidak perlu jauh-jauh dan mengeluarkan uang banyak untuk datang ke Timur Tengah. Semoga Museum Rasullullah SAW ini bisa memulihkan perekonomian akibat dampak pandemi Corona," kata Nisa.

Gubernur Khofifah turut mendorong keberadaan Museum Rasulullah di Kota Probolinggo. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork